zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Saham Ramah Lingkungan


Salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kinerja pasar modal adalah indeks harga saham. Di Indonesia terdapat beragam indeks. Di antaranya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), dan Indeks SRI-KEHATI. Banyak faktor yang memengaruhinya indeks-indeks yang ada. Faktor tersebut antara lain kurs mata uang asing, tingkat suku bunga domestik, kebijakan perpajakan, dan lainnya. Jenis faktor yang memengaruhi sangat tergantung kepada indeksnya.

Dari empat contoh indeks yang disebutkan tadi, ada satu indeks yang faktornya cukup unik. Indeks tersebut adalah Indeks SRI-KEHATI. Dilihat dari metode perhitungannya, Indeks SRI-KEHATI sama seperti metode perhitungan indeks lainnya. Menggunakan metode rata-rata tertimbang berdasarkan saham tercatat. Apabila dilihat dari jumlah emiten, memang jumlah emiten dalam Indeks SRI-KEHATI berbeda dengan jumlah emiten indeks lainnya, yaitu 25 emiten. Berbeda misalnya dengan LQ45 yaitu 45 emiten dan IHSG yaitu jumlah emiten yang tercatat di BEI. Namun, bukan di sana letak keunikannya. Indeks SRI-KEHATI bisa dibilang unik karena merupakan indeks saham dari emiten-emiten yang dinilai menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.

Indeks SRI-KEHATI dikembangkan oleh BEI bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) sejak tahun 2009. SRI sendiri adalah singkatan dari Sustainable and Responsible Investment Index. Indeks ini dimaksudkan agar emiten melakukan bisnis dengan memerhatikan konsep lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Tidak semata-mata mengejar keuntungan. Adanya indeks ini akan menjadi tantangan sendiri bagi emiten. Sebab saat ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan sudah semakin meningkat. Termasuk para investor dalam memilih emiten. Di mana investor akan mempertimbangkan emiten mana yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Ada enam prinsip dasar yang harus dipenuhi oleh emiten agar sahamnya dapat masuk ke dalam deretan Indeks SRI-KEHATI. Faktor tersebut yaitu lingkungan, pengembangan masyarakat, tata kelola perusahaan, hak asasi manusia, perilaku  bisnis, dan prinsip ketenagakerjaan. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa perusahaan yang kegiatan bisnisnya bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut tidak akan masuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI.


Gambar di atas adalah tabel yang berisi 25 saham yang masuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI untuk periode Mei sampai dengan Oktober 2012. Hanya berlaku dari Mei sampai dengan Oktober 2012 karena indeks ini selalu diperbaharui secara berkala setiap enam bulan atau setiap dua kali dalan setahun.

Dengan adanya Indeks SRI-KEHATI investor akan lebih mudah untuk memilih saham dari perusahaan atau emiten yang benar-benar peduli terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Tentunya hal ini akan membuat emiten berlomba-lomba untuk turut peduli terhadap isu pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

___________________

Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

6 komentar

  1. weitsss, langsung dibahas ni indeks saham sri-kehati. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dong, kalau ditunda-tunda moodnya keburu ilang. haha

      Hapus
  2. keren nih, ada investasi yang go green hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dong, buat investor yang go green juga. :D

      Hapus
  3. mau tanya tau gak bagaimana caranya menghitung seberapa besar tiap perusahaan yang masuk dalam indeks sri kehati menerapkan 6 aspek fundamental tersebut?apakah ada kayak semacam acuannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti ada acuannya, tapi saya sendiri kurang paham mengenai itu.

      Hapus