zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Janji Naura



Senin, 11 Februari 2008

"Kenapa sih kalau lagi di rumah kamu ga pernah angkat telpon aku?"

"Mama belom ngizinin aku deket-deket sama cowok. Makanya kalau mau telpon pas di sekolah aja ya?"

"Iya.. BTW, besok jadi ketemuan?"

"Jadi, jam 2 di food cuort Ramayana. Biar deket dari sekolah aku."

"Oke! Eh, udah dulu ya. Guru aku udah masuk. Dah.."

"Dah... Sampai ketemu besok."

Sudah lama Arman dan Naura bersahabat. Awalnya Naura tahu nomor Arman dari Radit, temannya sewaktu SMP yang sekarang satu SMA dengan Arman. Meski baru sebatas kenal via telepon, mereka sudah seperti sahabat lama. Arman merasa sangat cocok dengan Naura. Bahkan tak jarang Naura bisa menebak kebiasaan-kebiasaan Arman.


Selasa, 12 Februari 2008

"Aku duduk di meja paling pojok. Pakai jaket biru. Kamu udah di mana? Masih di sekolah ya?" Naura membaca SMS dari Arman. Terlihat juga di layar HP-nya puluhan unanswered calls dari Arman.

***

"Tuk! tuk! tuk! tuuk!" Arman memainkan jemari. Meredam ketidaksabarannya untuk segera bertemu Naura. Sejam lebih dia menunggu di meja itu.

"Tingtong! tingtong!" ekspresi Arman berubah seketika melihat SMS masuk dari Naura.

"Man, sori ya. Naura itu gue. Naura (NAma gUe RAdit). Gue baru ganti nomer." Radit dan Arman memang satu SMA tapi beda jurusan.

"Brengsek!!!" sambil melemparkan HP melampiaskan kemarahannya.


Rabu, 13 Februari 2008

"Ren, Arman udah ga mau nyapa gue lagi. Lo harus ikut tanggung jawab dong!"

"Yey.. Kan lo yang nyuruh gue buat jawab telepon dia. Gue ga ikut-ikutan ya."

"Sial! Mau ke mana lo?"

"Kantin, gue belom sarapan. Ikut ga?"

"Kaga!"

"Hahaha." Reni tertawa puas sambil berlalu meninggalkan Radit.


Sori buat semua sahabat gue yang pernah sakit hati karena bercadaan gue terlalu berlebihan. Mungkin itu salah satu kebiasaan buruk gue. Gue kayak gitu karena udah nganggep kalian temen deket gue. Sekali lagi, sori.

____________________
Sumber gambar: My Opera.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

10 komentar

  1. becanda yang biasa aja, karna tdk semua orang bisa nrma bcandaan kita. kali aja dia lagi sensitive, jdnya gak bisa nrima.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, tapi kadang ide jahil yang muncul di kepala susah ditahan buat ga dilakuin. :<

      Hapus
  2. Wuiih, ini becandaanya kelewatan bang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, tapi beberapa hanya fiktif belaka. :<

      Hapus
  3. Woh! Serem banget becandaannya. Ending-nya gimana tuh? Baikan lagi? :D

    BalasHapus
  4. bang ncus jahat ya bercandaannya gitu ._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu berabad lalu, waktu masih labil. sekarang udah insyaf kok. :<

      Hapus
  5. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    nikmatilah hidupmu agar kamu tidak merasa bosan dalam setiap keadaan.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus