zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Keep Calm and Get Ready for OJK


Bagai virus yang mewabah dengan cepat. Secepat hembusan angin. Dua hari lalu, seketika kegalauan itu menjangkiti hampir seluruh penghuni Gedung Soemitro Djojohadikoesoemo. Semua itu berawal dari sebuah surat. Hanya surat. Tapi surat itu berarti hidup. Seperti kata orang. Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk hidup. Hidup untuk hidup. Surat itu juga pilihan. Ada dua pilihan. Pilihan yang tak mudah untuk dipilih.  Tidak ada opsi abstain. Tidak akan ada golongan putih. Tentu kedua pilihan itu memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Beda orang beda kepala. Beda kepala beda otak. Beda otak beda pola pikir. Beda pola pikir beda keputusan. Keputusan untuk memilih. Memilih pilihan pertama atau pilihan ke dua. Tetap di Kementerian Keuangan atau beralih ke Otoritas Jasa Keuangan. Sedikit merasa lebih beruntung. Sepertinya bebanku untuk memilih salah satu di antara keduanya termasuk yang paling ringan. Sangat ringan dibanding penghuni gedung yang lain. Mereka harus mempertimbangan untuk melepas status sebagai Pegawai Negeri Sipil. Aku? Aku tak pernah bercita-cita untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil. Orang tuaku juga tak memaksaku untuk bekerja di sini atau di sana. Di manapun mereka merestui. Kebetulan aku sekolah di kampus plat merah . Itu pun karena aku gagal mendapatkan beasiswa di kampus pilihanku kala itu. Masih banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan. Untuk memilih.

Gambar di atas? Itu hanya mengilustrasikan apa yang disampaikan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga keuangan hari ini ketika beliau berusaha mengobati kegalauan-kegalauan para pegawai di instusi yang dipimpinnya. Itulah inti dari apa yang kucerna dari apa yang beliau sampaikan tadi siang pada saat sosialisasi internal yang ke empat.

Setidaknya aku punya mimpi. Karena hidup berawal dari mimpi. Biarlah Tuhan yang memutuskan apakah mimpiku akan terwujud atau tidak. Aku percaya Dia selalu punya skenario yang terbaik untuk kita. Semoga pilihan kita adalah yang terbaik untuk kita. Memilih untuk tetap di Kementerian Keuangan atau beralih ke Otoritas Jasa Keuangan, semoga itu jalan yang terbaik untuk kita. Untuk kalian dan untukku. Semoga pilihanku adalah jalan yang dipersiapkan Tuhan untukku. Untuk membayar hutangku. Hutang janji. Janji kepada diri sendiri. Empat tahun lalu.

“Kita bersama-sama merancang dan mempersiapkan OJK. Tugas kita pula untuk menyukseskannya.” –Ngalim Sawega
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar