zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Manusia Urban


Urban means "related to cities." -Wikipedia

Penghujung akhir pekan yang menyenangkan. Minggu sore ini bisa kembali menyaksikan penampilan Efek Rumah Kaca (ERK). Mereka tampil dalam penutupan sebuah acara yang digagas oleh Forum Inovasi Teknologi. Sebenarnya tadi sore datang ke sana hanya untuk mendengarkan lantunan nada-nada dari ERK.

Seperti biasanya, sebelum pulang menyapa dulu Cholil, Akbar, dan Poppy yang selalu menyambut dengan ramah. Bahkan ada si kecil Angan Senja, anak Cholil, yang dengan riangnya bermain seperti di rumah sendiri. Bagus ya namanya?

"Eh, gue ke sana dulu ya."

"Mau ke mana?"

"Gue solat dulu ya." lalu Cholil meninggalkan kami untuk menghadap Tuhannya.

Mungkin ini merupakan suatu hal yang dianggap tidak biasa oleh banyak orang. Di tengah anggapan bahwa kehidupan anak band yang selalu identik dengan kehidupan glamor dan hura-hura. Anggapan itu tidak berlaku untuk ERK. Bahkan di kalangan orang-orang yang kenal dekat dengan ERK bukan rahasia  lagi kalau Akbar, sang drummer, termasuk orang yang rajin puasa. Sering kali jika ERK tampil siang hari Akbar menolak jamuan yang ditawarkan tuan rumah yang mengundang mereka. Bukan karena tidak menghargai makanan atau minuman yang ditawarkan. Tetapi karena dia sedang berpuasa. Jangan menggeneralisasi semua anak band dengan cap yang negatif.

Jadi teringat minggu lalu saat berkunjung ke rumah salah seorang sahabat lama.

"Mat, udah solat belum? Eh, pertanyaannya diganti ding. Masih solat ga?"

"Kok nanya gitu sih, Der?"

"Biasanya kan yang udah lama hidup di kota udah ga peduli sama solat. Becanda doang, Mat. Hahaha."

Tidak ingin menyalahkan anggapan sahabatku tadi. Mungkin dia bersikap demikian karena banyak orang yang mengidentikan manusia urban sebagai manusia yang hidupnya hanya untuk bersenang-senang. Seperti anggapan yang melekat pada anak band tadi. Padahal tergantung dari tiap individu masing-masing. Mampu atau tidak dia tetap menjadi "dia" di tengah arus perubahan yang deras mengalir dalam setiap langkah kehidupannya. Mampu atau tidak dia menjadi ikan laut yang tetap tawar meski hidup di dalam air yang asin.

Ah, hidup sebagai manusia urban bukanlah alasan untuk melupakan Tuhan.

____________________
Sumber gambar: yfrog/shentasizerr
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

3 komentar

  1. ya bagus lah! menurutku itu anak muda yang keren yang mengapresiasikan bakatnya tapi tidak lupa sama Tuhannya yang membatu dia berhasil. be a real cool person!! http://kotaksuratafnan.blogspot.com/2012/08/be-real-cool-person.html

    BalasHapus
  2. setuju,, tampilan boleh metal,, tapi tetap taat ibadah..haha

    BalasHapus
  3. dimana pun kita tinggal, lingkungan apapun harus tetap ingat dong :)

    BalasHapus