zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Izinkan Aku Bermimpi


Tuhan..

Izinkan sejenak aku beristirahat. Terkadang aku merasa lelah untuk terus memainkannya. Memainkan skenario yang Kau tulis. Saat Kau membelokkan alur yang ingin kumainkan. Ingin kuberjalan lurus, Kau membelokkanku ke kiri. Setelah aku nyaman berjalan ke kiri, kini Kau membelokkannya lagi, membuatku berbelok ke kanan. Mungkin sejenak aku butuh beristirahat, mungkin.

Tuhan..

Izinkan aku memeluk malam. Memeluknya erat di bawah teduh rembulan. Aku terlalu lelah untuk terus berjalan di bawah terik. Namun, jangan-jangan aku yang terlalu lemah. Terlalu lemah untuk terus mengikuti jalan-Mu. Telalu lemah saat skenario-Mu membuatku harus terjatuh. Terpuruk dalam jurang prustasi. Hingga aku sulit untuk bangkit dan kembali berjalan.

Tuhan..

Izinkan aku melihat senyumnya. Senyum orang-orang yang selalu berdiri di belakangku, mendorongku untuk terus maju. Senyum orang-orang yang selalu berdiri di sampingku, menggandengku untuk bersama mengejar mimpi. Senyum orang-orang yang selalu berdiri di hadapanku, mengajakku untuk selalu optimis.

Tuhan..

Izinkan aku bermimpi. Untuk sejenak mengintip ujung jalan yang sedang kutempuh. Agar aku yakin ke arah mana selanjutnya aku harus berbelok. Bismika Allahumma ahyaa wa amuut.

Selamat Tahun Baru 1434 Hijriah

_____________________
Sumber gambar: Blogspot
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

4 komentar

  1. keyeeen ni tp ni kyk prosa gan? xixixi komen abck yaw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya, tapi labelnya puisi saja daripada menambah label baru. :D

      Hapus
  2. bang buat buku deh pasti laku . hihi

    BalasHapus