zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Pahlawan


Tahun ini, Bung Karno dan Bung Hatta (akhirnya) dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Banyak yang menyambut gembira. Namun tidak sedikit yang bertanya, "Kenapa baru sekarang?".

Tertundanya penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dikarenakan TAP MPR yang menyatakan bahwa Bung Karno terlibat dalam G/30S, pemberontakan yang sering ditulis dengan embel-embel PKI. Juga dikarenakan pada 1976 Bung Hatta dikerdilkan dengan menuduhnya akan melakukan makar. Tujuannya apa? Konon tujuan dikerdilkannya kedua proklamator tersebut adalah untuk membesarkan penguasa saat itu, Soeharto. Bisa jadi ini inkonstusional, seperti halnya TAP MPR yang membuat Gus Dur mundur sebagai presiden.

Jangankan mempercayai Bung Karno terlibat pemberontakan G/30S, ketika ada yang menganggap PKI sebagai biang kerok G/30S pun saya sudah tidak mempercayainya. Mungkin ada beberapa oknum petinggi PKI yang terlibat, tapi tidak sebagai sebuah organisasi. Terserah, mau sependapat atau tidak, yang jelas saya bukan simpatisan PKI. Saya hanya mencoba mempercayai cerita sejarah dengan menggunakan logika. Mungkin saya akan tetap percaya jika saya hanya membaca buku paket sejarah yang kita peroleh saat mengikuti pelajaran sejarah. Ah, bukankah buku itu hanya cerita sejarah yang lebih banyak merupakan hasil karangan penguasa?

Ada yang bilang bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi kedua proklamator tersebut hanya untuk melancarkan jalan Soeharto untuk mendapatkan gelar serupa. Hahaha. Saya hanya ingin tertawa mendengarnya. Ketika gelar kepahlawanan pun jelas sangat dipengaruhi intrik-intrik politik.

Gelar kepahlawanan, apakah itu yang diinginkan seorang pahlawan? Saya rasa tidak. Bukan gelar kepahlawanan yang mereka harapkan, melainkan kemerdekaan. Pahlawan tetap PAHLAWAN, meski tanpa gelar kepahlawanan.

___________________
Sumber gambar: Kompasiana
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

2 komentar

  1. setuju nih, sejarah Indonesia yang sekarang kita pelajari bener - bener gelap. Gue juga bukan simpatisan PKI tapi gue suka kasian kalo tau dibeberapa wilayah ada cucu - cucu keturunan PKI yang agak dikucilkan, imbasnya malah berasa sampe sekarang.

    BalasHapus
  2. Wih kata-kata terakhirnye manteppp :D

    BalasHapus