zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Pahlawan Ibukota


Pernah membayangkan apa jadinya jika di kota sebesar Jakarta tidak ada petugas kebersihan? Sayangnya, seringkali kita menyalahkan mereka atas semua masalah sampah di Jakarta. Termasuk masalah sampah yang menjadi penyebab banjir. Tapi pernahkah nongkrong bareng mereka, mendengarkan curahan hatinya?

Siang tadi, beruntung saya bisa nongkrong bersama salah satu dari petugas kebersihan ibukota. Nongkrongnya bukan di convenience store apalagi di mall, tapi di jalanan ibukota. Tepatnya di atas pembatas jalur cepat dan jalur lambat.

Bu Inem, namanya sengaja saya samarkan karena beberapa alasan, bekerja sebagai petugas kebersihan yang setiap hari menyapu jalanan ibukota. Stiap hari, Bu Inem harus menyapu jalan sepanjang satu kilometer.

"Ibu udah kerja berapa lama?"

"Udah 22 tahun. Sejak upahnya masih 1.500 rupiah per hari."

"Kalau boleh tahu, sekarang upahnya berapa?"

"Sekarang, sebulannya 450.000 rupiah."

"Bukannya UMP Jakarta udah di atas itu ya?"

"Iya, emang dari sananya dapet sejutaan lebih. Tapi nyangkut di atas."

"Ibu sama temen-temen ga pernah protes."

"Ga berani. Yang punya perusahaanya bintang lima." mungkin maksudnya bintang empat.

"Bintang lima di mana, polisi atau tentara?"

"Polisi."

"Oh, saya kira Ibu langsung dibayar sama dinas kebersihan."

Dari UMP DKI Jakarta sebesar 2 juta lebih, mereka hanya menerima kurang dari seperempatnya. Sebagian dari upah mereka dipotong manajemen perusahaan. Apa daya, melihat pemilik perusahaan yang berbintang empat mereka tidak bisa berkutik.

"Ibu berangkat kerja jam berapa?"

"Berangkat dari rumah jam 5. Nyapu sampai jam 9. Istirahat sejam. Nyapu lagi sampai jam 12. Istrirahat lagi. Terakhir nyapu lagi dari jam 1 sampai jam 5."

"Kalau anak Ibu ada berapa?"

"Ada 5. Yang paling gede umurnya 20 tahun, kerjanya mulung. Lainnya ya ada yang ngamen. Termasuk yang paling kecil. Mau gimana lagi. Sekolah aja ga."

"Bukannya sekarang ada yang namanya kartu Jakarta Pintar? Saya juga kurang tahu soalnya saya belum lama di sini."

"Kalau denger-denger doang dari dulu juga udah sering, tapi belum pernah dapet."

"Ada pesen ga Bu, buat yang suka buang sampah sembarangan."

"Ga ada. Tapi suka kesel aja, pengen ngomelin. Kayak ga ngehargain tukang nyapu kayak saya."

"Kalau Jakarta kebanjiran rumah Ibu ikut banjir?"

"Banjir kayak kemaren itu?"

"Iya."

"Kebajiran lah."

"Ngungsi ke mana, Bu."

"Ga ke mana-mana. Di situ aja, di bawah jembatan jalan tol."

Anggap saja tulisan ini sebaga luv yang ingin memperlihatkan sisi lain dari gemerlap kehidupan ibukota yang jarang terlihat. Di saat banyak buruh yang berdemo memperjuangkan haknya hingga kemudian banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak mampu membayar upah sesuai UMP, ternyata masih ada buruh yang menerima upah jauh di bawah UMP. Bukan karena bayarannya kecil, tapi karena habis dipotong para penguasa perusahaannya. Bagi saya, orang seperti Ibu Inem adalah pahlawan ibukota.

Selain itu, tidak usah menyalahkan orang lain atas banjir di ibukota atau di kota manapun. Karena jangan-jangan kita yang sering membuang sampah sembarangan, ikut menjadi biang keroknya.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

6 komentar

  1. WoW!!! ternyata petugas kebersihan di kota besar tidak digaji langsung oleh pemerintah yah? kok bisa yah?? hmm..
    semoga ada pejabat yang melihat tulisan ini biar langsung menindak tegas hal tersebut.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, statusnya pekerja kontrak di perusahaan yang bekerjasama dengan pemda.

      Hapus
  2. Kalau sampe Pakdhe Jokowi tau pasti lsg diatasi ini..
    Terkutuklah orang2 yang bersenang2 diatas penderitaan org lain.
    Astagfirullah !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi sampai kapan semuanya harus diatasi Jokowi?

      Hapus
  3. uang sudah merusak pemikiran orang :(

    jdi inget kata guru agama "yang merusak orang itu harta,tahta "wanita" "

    BalasHapus
  4. yang berkuasa, yang punya harta

    sorry OOT
    seorang suami marah-marah karena disuruh istrinya menyapu rumah. Si suami berkata "ngapain aku nyapu rumah? menyapu itu pekerjaan perempuan!" Istrinya menjawab "kata siapa? buktinya kerjaanmu tukang sapu jalanan!"

    BalasHapus