zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Perangkap Ego


Ketika saya menganggap diri saya lebih "suci" karena mendengarkan musik indie kemudian saya menghakimi orang-orang yang mendengarkan musik mainstream, saya sedang terjebak dalam ego trap. Pun ketika saya menganggap diri saya lebih "suci" karena saya tidak menonton sinetron kemudian saya menghakimi orang-orang yang menonton sinetron, saya sedang terjebak dalam ego trap.

Secara sederhana, ego trap dapat diatikan sebagai perasaan di mana kita merasa lebih "suci". Dalam Islam dikenal sifat ujub. Ujub adalah merasa diri lebih baik dari orang lain. Ini masalah hati, hanya kita dan Tuhan yang tahu. Pun ketika kita menghakimi orang lain bahwa dia sedang terjebak dalam ego trap atau dia memiliki sifat ujub. Jangan-jangan justru kita yang sedang terjebak dalam ego trap.

Di dunia bisnis, ego trap dapat dilihat dari sudut pandang yang sedikit berbeda. Konon, beberapa pengusaha sengaja membuat ego trap bagi para pegawainya agar tetap menjadi pegawai mereka dan tidak menjadi pesaing dalam usahanya. Untuk memulai usaha, yang paling dibutuhkan adalah niat dan modal. Meski memang banyak pengusaha sukses yang bercerita bahwa mereka memulai usahanya nyaris tanpa modal.

Pengusaha-pengusaha tadi memanjakan pegawai potensialnya dengan sederet fasilitas, misalnya fasilitas pinjaman yang jumlahnya lumayan. Akibatnya pegawai potensialnya tersebut kehilangan niat untuk menjadi pengusaha karena sudah merasa nyaman. Pun dengan modal, uang yang didapatkannya tidak pernah menjadi modal usaha karena lebih banyak dihabiskan untuk membiayai gaya hidupnya yang sebenarnya lebih besar pasak daripada tiang.

Ego trap tidak hanya menyerang para pegawai atau karyawan. Enterpreneur atau pekerja mandiri pun bisa terjebak dalam ego trap ketika sudah merasa lebih "suci" daripada pegawai atau ketika merasa lebih berhasil daripada orang lain sehingga membuatnya merasa nyaman dan enggan melakukan perubahan untuk mengembangkan usahanya. Dalam hal ini, lingkungan yang menciptakan ego trap karena dia tidak bekerja untuk pengusaha atau orang lain.

Kata Robert T Kiyosaki, "Manusia adalah makhluk yang kompleks. Mereka suka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Barang itu dibeli untuk ditunjukkan kepada orang lain yang sebenarnya tidak peduli. Barang itu dibeli dengan uang yang sebenarnya belum mereka peroleh.

Memang postingan ini terlalu singkat untuk menelanjangi ego trap yang sangat rumit, serumit memahami kemauan kamu. Jebreeet!!
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

2 komentar

  1. apa ego trap ini sebuah sindrom? apa bisa dihilangkan? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi. Tapi tentu saja bisa dihilangkan. :D

      Hapus