zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Tips Memilih Preschool



Ketika menemani keponakan belajar untuk UTS, saya teringat berapa bulan lalu ada dua atau tiga orang temen bertanya tentang cara tips memilih preschool. Waktu itu saya sedang sibuk atau malas menjawab sehingga saya hanya menjawab “Coba deh lo lihat Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009.” Karena itu, saya ingin mencoba mengulas sedikit cara memilih preschool. Setelah membaca-baca buku, pengalaman, dan berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tersebut, kurang lebih poin-poin yang harus diperhatiin dalam milih preschool adalah sebagai berikut:

1. Visi Misi
Pertama-tama yang kita lihat dalam milih preschool yaitu visi misinya. Mengapa visi misi yang pertama? Karena dari visi kita bisa tahu tujuan atau arah preschool dalam jangka panjang seperti apa, yang dicapai dengan cara-cara yang tercantum di misi. Kalau visinya ke lembaga, maka memang arah preschool itu ke lembaganya sendiri bukan anaknya. Jadi kita lihat visinya yang memang mengarah ke sasaran dari preschool yakni anak-anaknya. Selain itu, dari visi preschool, kita juga bisa tahu kalau visinya sesuai atau tidak dengan visi kita. Misalnya, kalau kita ingin anak kita mengenal keimanan dan ketuhanan sejak dini, cari visi preschool dengan nilai-nilai religiusitas yang lebih tinggi daripada preschool yang bersifat lebih umum.

2. Kurikulum
Dari kurikulum preschool, kita bisa tahu apa saja yang akan distimulasi ke anak, aspek perkembangannya, dan kemampuan yang akan didapatkan anak setelah mengikuti satu tahun ajaran, dan sebagainya.

3. Pendidik
Kalau berdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009, kualifikasi pendidik minimal S1 psikologi atau PAUD. Akan tetapi, sebaiknya orangtua tidak cuma melihat kualifikasi pendidik saja ketika datang untuk observasi dan memilih preschool, tapi juga melihat kompetensi yang dimiliki, seperti penyampaian instruksi ke anak, cara berpakaian, cara berinteraksi ke anak, sampai bagaimana pendidik memberi contoh ke anak, bagaimana mengelola kelas, dan sebagainya.

4. Kegiatan
Kita melihat kegiatan hariannya apa saja, selaras tidak dengan kurikulum sekolah tersebut. Kemudian, dalam setahun ada kegiatan-kegiatan khusus atau tidak, yang mungkin bisa menambah pengalaman bermakna untuk anak, seperti kunjungan ke kantor pos, ke pemadam kebakaran, dan sebagainya. Kita telisik juga kunjungan tersebut sesuai tidak dengan usia dan penyerapan anak. Kemudian,  dalam sehari kegiatannya apa saja dan aspek perkembangan apa saja yang dikembangkan, anak senang atau tidak dengan kegiatan tersebut dan mengena ke anak.

5. Sarana Fisik serta Alat Penunjang Proses Bermain dan Belajar
Lihat sarana fisiknya, seperti gedung dan alat bermain outdoor (papan luncur, ayunan, dan sebagainya) itu aman tidak untuk anak. Kalau ada tangga, tangganya aman tidak untuk anak. Kita juga lihat kelengkapan dan keamanan alat penunjang proses bermain dan belajarnya, misalnya playdough yang digunakan aman atau tidak, jumlah buku-buku cerita yang dimiliki, dan masih banyak lagi.

6. Cara Menentukan Kemajuan Perkembangan Anak (Penilaian)
Penilaian yang baik dilakukan setiap hari, maka dari itu, cukup aneh kalau mendengar anak preschool ada ulangannya di akhir semester. Metode penilaiannya juga kita lihat, termasuk berdasarkan apa pendidik menilai apa yang dilakukan anak.

7. Anak-anak di Dalam Preschool
Ketika kita berkunjung ke preschool, lihat anak-anak yang bersekolah di preschool tersebut. Apakah tampak bahagia, bagaimana perilakunya, bagaimana bahasanya, dan lain-lain? Apa yang kita lihat tentang anak-anak yang bersekolah di preschool tersebut merupakan cerminan hasil stimulasi dari preschool, meski memang faktor lingkungan juga tidak dapat kita abaikan.

Tampaknya cukup sampai di sini dulu. Semoga bisa sedikit membantu teman-teman yang sedang mencari preschool untuk anak-anaknya.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar