zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Piknik Kebun Binatang Ragunan


Siapa yang tidak suka piknik? Saya rasa hampir semua orang suka piknik. Terlepas itu piknik bersama keluarga, teman, atau pacar. Selain beberapa acara seru yang biasanya diadakan, piknik juga acap kali dimeriahkan dengan acara makan-makan.

Beberapa minggu lalu, Uli baru saja selesai UTS. Karena ibunya sedang sakit, saya pun mengajaknya piknik ke Kebun Binatang Ragunan, berdua saja. Sebenarnya kami berangkat bertiga, dengan tantenya, tetapi sesampainya di kebun binatang kami berpisah dan tinggallah saya berdua saja dengan Uli.

Awalnya saya kebingungan mau mengajak berkeliling ke mana karena Uli sudah sering piknik ke Kebun Binatang Ragunan. Kami masuk dari Pintu Timur. Tidak jauh dari Pintu Timur ada Pusat Primata Schmutzer. Ternyata meski sering piknik ke Kebun Binatang Ragunan, Uli belum pernah masuk ke Pusat Primata Schmutzer.

Sayangnya waktu itu kami datang terlalu pagi, Pusat Primata Schmutzer belum dibuka. Kami pun menunggu di taman di depan Pusat Primata Schmutzer. Kebetulan di sana ada bangku tamannya untuk sekadar minum dan membuka cemilan. Kami sempat juga mampir ke tempat pertunjukan atraksi satwa, tetapi di sana juga masih belum dibuka. Kami pun kembali ke Pusat Primata Schmutzer, bolak-balik.

Di Pusat Primata Schmutzer kami melewati jembatan untuk mengamati gorilla lalu masuk ke dalam terowongan orangutan (orangutan tunnel). Selain itu, masih banyak lagi tempat menarik lain yang kami kunjungi, seperti mencoba arena bermain orangutan, mengintip dapur makanan satwa, diorama satwa, perpustakaan, dan teater pemutaran film dokumenter.








Sayangnya jadwal pemutaran film dokumenter hanya hari Sabtu dan Minggu pukul 11.00 WIB. Karena masih lama kami pun kembali ke tempat pertunjukan atraksi satwa. Sayangnya lagi, kebetulan hari itu tidak ada atraksi satwa. Kami hanya mampir untuk melihat dan memegang ular piton raksasa. Setelah itu kami melaksanakan ritual utama piknik, menggelar tikar. Bagi Uli, piknik belum bisa dibilang piknik kalau belum menggelar tikar sambil menyantap bekal yang kami bawa.

Jam sebelas kami bergegas kembali ke Pusat Primata Schmutzer untuk menonton film dokumenter. Uli tampak senang sekali bisa menonton film dokumenter yang diputar. Kami tidak menontonnya sampai selesai karena tantenya sudah menunggu di Pintu Timur. Dan, masih ada satu hutang untuk menonton pertunjukan atraksi satwa.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar