zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Menambal Kebocoran Soal UN


Tiga hari lalu, dalam kicaunya, SBY mendoakan seluruh siswa dan siswi yang mengikuti Ujian Nasional (UN) supaya dimudahkan dan lulus dengan hasil terbaik. Mungkin mantan presiden kita tercinta ini lupa bahwa rezim ujian standar pendidikan secara nasional yang berkuasa selama beberapa dekade sudah runtuh terkulai di tangan pemerintahan baru yang menyatakan UN bukan satu-satunya alat yang menentukan kelulusan siswa, melainkan hanya sarana pemetaan untuk membantu menyusun kebijakan.

Jika UN bukan lagi satu-satunya alat penentu kelulusan, lalu mengapa masih ada saja yang membocorkan soal UN?

Kira-kira, berapa jumlah rupiah yang diraup si pembocor soal UN setiap tahunnya? Bayangkan jika angka itu tiba-tiba hilang karena pemerintahan yang baru mengubah kebijakan UN, sehingga lapak jualannya terpaksa harus gulung tikar karena kehilangan pembeli. Karena itu, dia tidak menyerah begitu saja, mati-matian dia hembuskan isu bahwa nilai UN tetap berpengaruh terhadap kelulusan dan syarat masuk masuk PTN. Sayangnya, pihak PTN juga sudah menyatakan untuk tidak menggunakan nilai UN sebagai salah satu syarat masuk PTN.

Ketika semua jerih payah untuk mempertahankan “bisnisnya” tidak membuahkan hasil, si pembocor soal UN akan menghancurkan UN yang dirancang oleh pemerintahan yang baru. Alasannya mungkin bisa sangat destruktif. Karena bisnisnya sudah hancur, sekalian UN juga dihancurkannya, biar sama-sama hancur.

Berita kebocoran soal UN bukan merupakan sesuatu yang baru. Setiap tahun selalu ada saja yang membocorkan soal UN, termasuk tahun ini. Bedanya, tahun ini bocoran soal UN disebarkan secara gratis melalui Google Drive. Bedanya lagi, tahun ini secara terbuka pemerintah mengakui adanya kebocoran soal UN dan melakukan usaha-usaha untuk menambal kebocoran tersebut. Diantaranya adalah dengan melapor kepada aparat penegak hukum. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga telah melayangkan surat kepada Removal Team, Google, untuk memblokir dokumen bocoran soal UN di Google Drive. Jelas ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah.

Terakhir, bukannya ingin menakut-nakuti, hanya ingin berbagi rumor. Katanya saat ini Google sedang menyelidiki data siapa-siapa saja yang sudang mengakses dan mengunduh bocoran soal UN dari folder di Google Drive tersebut. Kepolisian juga sudah menerima laporan resmi dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pembocoran rahasia negara ini. Kita tunggu saja akhir dari cerita kebocoran ini.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar