zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Ngomongin Blog dan HIV/AIDS Bareng Bapak Blogger dan Om Google


Dari halte Transjek GBK gue jalan agak cepat menuju fX. Sebuah mall di bilangan Senayan. Pagi itu gue mau dateng ke acara workshop blogging dan awarding GoVlog AIDS. Jam setengah sepuluh lebih dikit gue baru sampai di depan meja registrasi. “Nominator ga dapet goody bag, langsung ke depan aja ya.” kata Ka Fanny yang saat itu lagi bertugas di sana. Lalu gue duduk sama temen-temen lainnya. Waktu itu tinggal Febi, Lingga, sama Chandra yang belum dateng. Kalau Chandra emang udah bilang mau dateng siang soalnya dia ada kuliah dulu. Lagi nikmatin coffe break gue baru nyadar kalau di belakang ada poster dan beberapa poto field visit yang dipajang. Semoga pengunjung fX hari itu ga pada muntah ya ngelihat poster blogger pengangguran nemplok di sana.


Jam 10.00 WIB, bukan WITA,  acara dimulai. Acara dibuka sama Pak Karaniya Dharmasaputra, pimpinan redaksi sekaligus pendiri VIVAnews.com. Kemudian lanjut ke sesi pertama yaitu diskusi panel yang dimoderatori sama Bang Rendy dari Australian AID. Diskusi panelnya ngambil tema “Meningkatkan Kesadaran AIDS di Kalangan Remaja”. Ada empat panelis yang hadir, yaitu Wenita Indrasari (Asisten Deputi Pengembangan KPAN), Kheista Leonie Christianti (Rumah Cemara), Enda Nasution (Bapak Blogger Indonesia), dan Djenar Mahesa Ayu (Penulis).

Kata Om Enda, di masa sekarang ini peran sosial media sangat besar sekali dalam pemyampaian suatu informasi. Apalagi di kalangan remaja. Karena sebagian besar pengguna sosial media adalah remaja. Salah satunya yaitu peran sosial media sebagai sumber informasi mengenai HIV/AIDS. Misalnya ketika seorang remaja kesulitan buat nyari informasi HIV/AIDS dari orang-orang di sekitarnya maka yang akan dilakukannya adalah googling. Tentunya sumber informasi yang ia dapatkan kebanyakan berasal dari blog. Yang jadi masalah adalah apakah informasi yang disajikan dalam blog yang ditemukan saat googling itu valid atau ga. Karena tidak sedikit juga isu yang menjadi stigma dan diskriminasi yang menyebar melalui sosial media. “Kemarin sempat ada isu yang menyebutkan bahwa ada ODHIV yang menyebarkan HIV melalui minuman kaleng. Kalau saya ada di sana saya akan minum itu minuman.” Tegas Pak Subuh dari Kemenkes yang saat itu juga hadir ketika menjawab pertanyaan dari salah seorang peserta diskusi.

Kemudian ada seorang guru BK yang bertanya. Beliau menanyakan bagaimana cara yang lebih baik buat ngejawab pertanyaan murid-muridnya. “Bu, HIV itu kan menular kalau berganti-ganti pasangan. Berarti kalau saya cuma berhubungan sama pacar saya ga akan tertular HIV dong?” Atau “Bu, kondom itu kan bisa nyegah penularan HIV sama biar ga hamil. Berarti kalau saya mau berhubungan sama pacar saya tinggal pakai kondom aja, iya kan?” Kurang lebih kek gitu pertanyaan-pertanyaan yang sering diajuin sama murid-muridnya. Kata Mba Wenita sebaiknya apabila muncul pertanyaan-pertanyaan kek gitu jawab saja dengan jujur. Karena ketika kita ga jawab dengan jujur kita ga akan dipercaya lagi. Apalagi sebagai seorang guru BK yang mempunyai hubungan yang lebih karib daripada antara seorang guru dan murid. Misalnya menjawab pertanyaan tadi, bilang saja kalau sampai saat ini kondom memang paling efektif buat nyegah penularan HIV sama kehamilan. Tapi habis itu tambahin juga, “Tapi kondom ga bisa nyegah dosa kan?”



Dalam melakukan pendekatan dengan ODHIV akan lebih efektif lagi melalui Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) kek yang dilakukan temen-temen Rumah Cemara, tukas Kheista. Di rumah cemara juga ga pernah membedakan antara ODHIV dan bukan ODHIV. ODHIV itu tidak perlu diperlakuin secara istimewa apalagi didiskriminasi. Karena bisa saja perlakuan istimewa juga jadi terkesan mengucilkan.

Peran keluarga sebagai lingkungan terkecil juga sangat penting dalam menghilangkan stigma terhadap ODHIV. Banyak orang yang ingin merubah dunia tapi lupa mengubahnya dari lingkungan terkecil yaitu dirinya dan keluarganya. Mba Djenar pernah ngadain pelatihan menulis buat ODHIV. Waktu itu ngambil tempat di Jogja. Tapi karena pas sampai Jogja ada gempa akhirnya acara itu dibatalkan. Kemudian tempatnya dialihkan ke puncak. Waktu Mba Djenar mau ngajak anaknya yang masih kecil ia sampai harus bertengkar sama mantan suaminya. “Lu udah gila mau ngajak anak kita ke tempat begituan?” Tapi akhirnya dia bersikeras dan ngebuktiin kalau anaknya ga kenapa-napa. Mba Djenar juga nambahin tips buat nulis. Kalau kampanye HIV/AIDS melalui tulisan yang ditujian buat remaja akan lebih baik jika ditulis dengan “bahasa remaja”. Dan ketika memulai menulis tulislah apa yang ingin kita tulis jangan apa yang ingin orang baca.



Lanjut ke sesi berikutnya yaitu workshop blogging dengan tema “Optimalisasi Traffic dan AdSense dalam Blog”. Ada tiga orang pembicara. Dua orang dari “Om Google”, Henky Prihatna (Country Consultant) dan Niken Sasmaya (OPG Account Manager), dan satunya lagi yaitu Agus Susanto, Praktisi SEO yang pernah jadi juara kompetisi SEO Internasional di Bali. Sesi ini ngomongin seluk beluk SEO dan produk-produk Google termasuk Google AdSense. Kabarnya Google AdSense Indonesia bakalan dirilis tahun depan.



Abis itu lajut ke acara pengumuman pemenang tiga besar GoVlog AIDS. Diumuminnya sama Paul Robbiliard, Deputy Head of Mission Australian Embassy. Berurutan disebutin mulai dari juara tiga. Yang pertama kali disebutin yaitu Mas Siswanto, kemudian Mba Vina, dan terakhir Lingga. Tapi Lingga ga bisa hadir karena lagi ikut pelatihan di Kuala Lumpur jadi perwakilannya doang yang hadir. Gue sendiri ada di urutan lima. Luamayan dapet modem gratis. Tapi sampai sekarang modemnya belum pernah gue colokin gara-gara defisit sinyal, ngenes.


Diiringin live music gue nunggu antrian makan siang sambil poto-poto. Termasuk sama Ka Fanny. Itung-itung kopdar Kancut Keblenger walaupun kopdarnya berdua doang. Waktu itu Chandra yang dateng pas banget mau pengumuman dateng berdua sama.. Em, sama.. Sama siapa ya? Soalnya dia juga lupa tuh ga ngenalin ke kita-kita. :P


Gue ngerasa beruntung banget bisa kenal sama mereka. Apalagi beberapa orang nominator emang udah aktif dalam kegiatan-kegiatan terkait HIV/AIDS. Jadi gue bisa dibagi pengalaman mereka waktu di lapangan. Apalagi gue dapat kesempatan buat berangkat ke Bali. Mengenal orang-orang hebat di sana yang terus berjuang melawan stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV. Mengenal orang-orang yang sangat peduli dan terus berjuang buat nyegah penyebaran infeksi HIV. Semoga suatu saat kita bisa ketemu lagi. Buat Mba Vina semoga kelak anaknya tumbuh jadi anak yang hebat kek ibunya. Jangan lupa kabarin kami ya kalau bayinya udah lahir.

 ┒(⌣˛⌣)┎ THE END ┒(⌣˛⌣)┎


Berita tentang acara ini:
The Jakarta Post: Oz awards Indonesian bloggers for AIDS awareness
Kedutaan Besar Australia: Pengumuman pemenang kompetisi blog untuk meningkatkan kesadaran terhadap HIV/AIDS

Beberapa poto nyomot dari:
Galeri Foto VIVAnews.com: Workshop Blogger dan Penghargaan GoVlog AIDS
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

18 komentar

  1. ehh itu beneran sampe pake poster segala? subhanallah muka lu mejeng di poster mat XD hahhaha
    betewe slamat ya qaqa dapet modem plus jalan2 ke bali (envy dikit)

    BalasHapus
  2. Hmmmm... gampangannya, kalo ga mau kena HIV/AIDS, ya jangan berhubungan seks sebelum nikah. :D

    Jangan mentang2 ada kondom terus malah mau aja diajak gituan ama pacar. Ga pernah dapet pelajaran agama ya? Rasanya semua agama gak ada yang menghalalkan seks pra-nikah. :(

    BalasHapus
  3. adsense tahun depan masuk indonesia? :D

    BalasHapus
  4. acaranya psti seru ni, bsa nmbah tmen + nmbah wawasan :)
    jgn lpa mmpir ke eMingko Blog

    BalasHapus
  5. HaHaHahahahahaaaa....
    Cool event... Meskipun melelahkan, tapi menyenangkan... Hueheheheeee...
    Sapa yang fotoin sama Enda tuwh? Xixixixii.... :p

    BalasHapus
  6. evennta hebat... jadi pengen ikut acara-acara seperti itu.. keep writing.

    BalasHapus
  7. @Dhila: maicih eaaa. :3
    lagian diajakin dateng ga mau. :D

    BalasHapus
  8. @Asop: yap, tapi kan kita ga bisa juga maksa semua orang mengikutinya. :)

    BalasHapus
  9. @Ario Antoko: yap, kata orang google-nya sih gitu. :D

    BalasHapus
  10. @eMingko: yap, jadi nambah temen sama nambah pengalaman juga. :D

    BalasHapus
  11. @LaDyRoCKeR: makasih ya kakaks udah potoin. anw sayang banget ya ga jadi jalan. :P

    BalasHapus
  12. @Arief Soottaaa: ayo ikutan aja kalo ada lagi. :D
    keep blogging!!

    BalasHapus
  13. Sumpah baru liat ini blog :))
    Kapan2 kita reunian ya

    BalasHapus
  14. @Galuh Pramono: okok, tapi akomodasinya ditanggung ya.. :P

    BalasHapus