zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Dik


Kisah dua sahabat, Ucen dan Ucok, hari ini sedikit berbeda dari biasanya. Lazimnya, Ucen yang selalu setia mendengarkan curahan kegundahan sahabatnya. Tapi, kini mereka harus bertukar peran.

"Tumben lo jadi pendiem, Cen?"

"Emang dasarnya gue pendiem kali."

"Halah.. Kenapa lo? Pasti soal Dona ya?"

"Sotoy lo!"

"Hahaha. Apa kabarnya dia?"

"Ga tahu."

"Loh, kok ga tahu?"

"Gue udah lama ga kontak sama Dona?"

"Lagi ada masalah?"

"Ga ada."

"Terus?"

"Gue lagi pengen jaga jarak aja sama Dona. Sejak gue kenal sama dia gue udah anggep dia kayak adik gue sendiri. Tapi kayaknya makin ke sini gue udah anggep dia lebih dari sekadar seorang adik."

"Emang salah ya? Menurut gue sih sebagai manusia normal, wajar aja lo ngerasa kayak gitu. Apalagi Dona kan Cewek baik."

"Ga ada yang salah, sih. Tapi gue ga mau kalau jadinya gue ganggu dia. Biar dia fokus ke kuliahnya dulu."

"Beneran nih? Kalau keburu disamber orang lo ga bakalan nyesel?"

"Ayam kali nyamber. Ga lah, ngapain juga nyesel? Lo percaya takdir ga? Lo percaya ga kalau rejeki, jodoh, sama kematian kita itu ada di tangan Tuhan?"

"Percaya."

"Nah, kalau emang percaya ngapain harus nyesel? Kalau toh dia keburu sama orang lain berarti dia bukan jodoh gue. Simpel kan?"

"Ummm.. Iya juga, sih. Tapi..."

"Tapi apa? Lo inget salah satu lagunya Efek Rumah Kaca? Potongan liriknya kayak gini,
Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap
Gue ga mau lagi jadi orang buta."

"Sampai kapan lo mau jaga jarak sama Dona? Kalau dia benci sama lo gara-gara dia kira lo benci sama dia soalnya lo ga pernah ngehubungin dia lagi. Entar ga punya adik lagi lo. Hahaha."

"Kita ga punya wewenang buat ngatur hati orang. Biar itu jadi urusan Tuhan. Cuma Dia yang bisa membolak-balikkan hati manusia."

"Yasudah kalau emang itu keputusan lo."

"Eh, ke Pasar Jatinegara yuk! Gue mau nyari makanan kura-kura."

"Males ah, gue mau tidur siang."

"Ah, payah lo."

____________________
Sumber gambar: Flickr
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar