zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Kerja Bakti untuk Indonesia Mengajar


Setiap pagi, ketika kita berangkat ke kantor, di saat yang sama 49 juta anak di seluruh Indonesia juga berangkat ke sekolah mereka. Mereka belajar bersama 3,3 juta guru dan jutaan pelaku pendidikan lainnya dalam berbagai peran. Sebagai sebuah angka, jumlahnya luar biasa besar.

Sejak Gerakan Indonesia Mengajar didirikan, dari tempat mereka bertugas, para Pengajar Muda terus menyaksikan laju barisan besar ini dengan segala riuh rendah serta kerumitan perjuangan mereka. Ribuan orang melakukannya dengan segala ketulusan dan keikhlasan yang kadang sulit untuk dipahami. Guru-guru yang berbakti demi kemajuan murid-muridnya. Kepala sekolah yang sangat perhatian terhadap guru-guru di sekolah yang dipimpinnya. Dan ribuan relawan yang bekerja melalui perannya masing-masing dalam barisan besar yang sama.

Dalam Gerakan Indonesia Mengajar, tercatat lebih dari 2500 orang relawan aktif dalam berbagai bentuk kegiatan: pendampingan taman bacaan, asesor rekrutmen Pengajar Muda, relawan Penyala dan Kelas Inspirasi, anggota korps donatur, trainer, dan masih banyak lagi.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap seluruh kerja keras mereka-mereka yang sedang menyiapkan lapis besar generasi masa depan Indonesia. Pun sebagai bentuk ungkapan syukur atas apa yang telah dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Maka dibentuklah suatu kegiatan kerja bakti yang dikemas dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar. Festival Gerakan Indonesia Mengajar mengajak untuk bersama-sama menjadi bagian barisan yang oleh Chairil Anwar disebut barisan tak bergenderang berpalu. Bersama-sama dalam dua hari demi ribuan hari di masa depan yang lebih baik.


Target dari kerja bakti di Festival Indonesia Mengajar adalah untuk menghasilkan media-media pembelajaran bagi anak kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD. Media yang dihasilkan tersebut kemudian akan dikirimkan dan dipergunakan oleh para Pengajar Muda di sekolah-sekolah tempat mereka mengabdi. Di lokasi kerja bakti terdapat 10 wahana kerja yang dapat menjadi acuan bagi para relawan kerja bakti Festival Indonesia Mengajar. Kesepuluh wahana tersebut yaitu:

KEMAS-KEMAS SAINS
Wahana untuk membuat dan mengemas alat peraga untuk memperkaya pembelajaran sains dan matematika di 126 SD di Nusantara.

SAINS BERDENDANG
Kreasikan lagu populer dengan materi pelajaran untuk menceriakan kegiatan belajar di 126 SD dari Aceh sampai Papua.


KARTU PEDIA
Merangkum informasi mengenai pengetahuan umum menjadi kartu belajar yang menarik untuk dipelajari. Belum semua orang, termasuk murid-murid SD, di seluruh Nusantara mendapatkan jangkauan internet yang memadai sehingga mereka tidak dapat mengakses informasi yang tersebar melalui internet. Kartu pedia inilah solusinya.

KEPING PEDIA
Membuat puzzle ilustrasi pengetahuan sebagai sarana pembelajaran yang mengasyikan.


MELODI CERIA
Menyannyikan dan merekam lagu anak dan lagu daerah untuk memperkaya khazanah tentang budaya Nusantara.

VIDEO PROVESI
Merekam  cerita inspiratif tentang profesi kita sebagai referensi cita-cita anak-anak Indonesia.


KOTAK CAKRAWALA
Di wahana ini kita akan memilih, mengemas, dan mengirimkan buku-buku terbaik untuk rumah belajar di berbagai penjuru nusantara.

TEATER DONGENG
Merekam dongeng dan cerita rakyat yang diperankan sendiri untuk ditonton bersama di desa-desa di ujung Tanah Air.


SURAT SEMANGAT
Di sini kita bisa berbagi motivasi melalui cerita inspiratif yang dituangkan melalui surat. Sepucuk surat yang berisi kisah inspiratif yang kita tulis sendiri akan menjadi suntikan semangat bagi murid-murid dan guru-guru di sana. Surat yang saya tulis adalah untuk para pejuang pendidikan di SD 30 Inp Ulidang Tippulu di Majene, Sulawesi Barat.

AULA INDONESIA
Wahana permainan dan kolaborasi antar relawan untuk menjalin hubungan persaudaraan. Di sini pula diadakan upacara bendera untuk membuka dan menutup kerja bakti di Festival Gerakan Indonesia Mengajar.


Ribuan relawan ikut ambil bagian dalam kerja bakti di Festival Gerakan Indonesia Mengajar yang diadakan tanggal 5 dan 6 Oktober2013 ini. Baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari balita, anak-anak, remaja, orang tua, hingga lansia bahu-membahu melakukan kerja bakti.

Kerja bakti Festival Gerakan Indonesia Mengajar ditutup dalam sebuah upacara penurunan bendera merah putih di Aula Indonesia. Bertindak sebagai pembaca teks Pancasila adalah seorang murid dari SDN 1 Tanjung Sari Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, melalui sebuah video.

Bung Karno Mengajar. Bung Hatta Mengajar. Sjahrir mengajar. Ki Hajar Dewantara mengajar. Jenderal Sudirman mengajar. R.A. Kartini mengajar. Sanusi Pane mengajar. Jenderal A.H. Nasution mengajar. Praktis semua pejuang dan pemimpin republik pernah mengajar. Mereka memberi inspirasi. Mereka menjadi inspirasi. Mengajar adalah memberi inspirasi. Dan menginspirasi adalah tugas utama seorang pemimpin. Pilihlah jalanmu. Jadilah pemimpin. Dan awali langkah besarmu dengan belajar memimpin dan menginspirasi kelas kecilmu. Awali langkah besarmu dengan mengajar.

Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

2 komentar