zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Selebrasi yang Tertunda


Selebrasi yang tertunda. Lebih dari sepuluh tahun sejak pertama kali dicetuskan, UU OJK baru disahkan oleh DPR. Dan hari ini, untuk pertama kalinya Keluarga Besar Otoritas Jasa Keuangan berkumpul bersama dalam acara penyerahan SK Pengangkatan Pejabat dan Pegawai OJK. Tangis, canda, dan tawa, bercampur jadi satu.

Ada rasa sedih ketika harus keluar dari zona nyaman. Meski kalau boleh jujur, saya pernah merasa sedikit kecewa ketika harus ditempatkan di Biro Dana Pensiun. "Apa itu dana pensiun? Kayaknya ga menarik deh." terbersit di kepala saya kala itu. Sembilan bulan kemudian, paradigma saya berubah 180 derajat. Mengawasi industri yang tidak terlalu besar tidak membuat kita harus menjadi kecil. Itu pelajaran yang saya dapatkan. Dari para pengawas salah satu sektor industri jasa keuangan yang tidak besar inilah muncul inisiatif untuk mengintegrasikan pengawasan industri jasa keuangan. Juga banyak hal berharga yang saya pelajari, termasuk budaya kerjanya.

Dulu, saya berharap bisa masuk di tempat yang membidangi kehumasan atau yang berhubunngan dengan IT. Beruntung saya mendapat kesempatan itu. Saya masuk di bagian yang juga mengurusi kehumasan dan IT. Meski saya masuknya di Subbagian Pengembangan. Tim penyempurnaan laporan keuangan yang mengonvergensi IFRS adalah tim pertaama yang saya ikuti. Sangat bertolak belakang dengan latar belakang saya yang tidak terlalu menyukai akuntansi. Untung saja anggota tim lainnya, termasuk Kasubbag saya, dengan sabar menuntun saya yang tertatih-tatih dalam tim ini. Di Subbag Pengembangan, sering diminta mengerjakan tanggapan atas rancangan peraturan, termasuk MoU seperti FKSSK, membuat saya berkesempatan untuk mengembangkan diri.


Meleburnya Bapepam-LK ke OJK membuat kami harus berpisah. Jelas tahun depan tidak akan ada lagi Biro Dana Pensiun. Saya pun harus berpindah ke Direktorat IKNB Syariah. Sektor industri yang masih sangat baru bagi saya. Namun, ini merupakan kesempatan untuk mempelajari lebih dalam tentang keuangan syariah. Kalau pun ada yang tetap tinggal di Kemenkeu, itu memang karena pilihannya. Seperti Pak Isa Rachmatarwata, Kepala Biro Perasuransian, yang memilih untuk tetap tinggal di Kemenkeu, katanya karena orang tua yang menginginkannya untuk menjadi PNS.

Satu-satu.. Daun-daun.. Berguguran, tinggalkan tangkainya
Satu-satu.. Burung kecil .. Beterbangan, tinggalkan sarangnya
Jauh, jauh, tinggi.. ke langit yang biru
(Tiara – Andaikan Aku Punya Sayap)

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Jika tidak ingin berpisah, maka jangan bertemu.

Selama belasan tahun di Direktorat/Biro Dana Pensiun, sudah banyak saya mengantarkan satu per satu sahabat yang pergi untuk menggapai takdirnya di tempat lain. Mulai dari yang melanjutkan sekolah, penugasan ke UP3, PPATK, LPS, promosi atau rotasi ke Setjen, DJKN, DJPU, BKF, Biro-biro lain di Bapepam-LK, menjadi Direktur RS, full time mom, pensiun, atau menghadap Sang Pencipta. Ada yang kembali, ada yang tidak.

Dan saat ini, bukan satu per satu lagi yang sahabat yang akan pergi. Pemekaran organisasi dengan hadirnya OJK, tidak memungkinkan lagi bagi keluarga Biro Dana Pensiun untuk bercengkrama lebih lama dalam satu rumah yang sama.

“Rujak.. rujak!!”
“Kue.. kue..!! “
“Woiii... ada yang ulang tahun!!”
“Horee siomay.. eh, ada  es krim juga.”
“Sssttt.. ada spagheti loh.”

Wah pasti akan kangen dengan suasana seperti itu. Bahkan dalam rapat dengan materi yang sangat serius seperti pembahasan RUU dan peraturan di Biro Dana Pensiun pun  masih sempat diwarnai dengan canda, tawa, dan penuh kehangatan. Berdasarkan pengalaman, belum ketemu tempat kerja dengan suasana hangat seperti di Biro ini.

Bagaimanapun hidup itu penuh dengan dinamika  dan perubahan. Tidak selalu yang terjadi sesuai dengan yang harapan kita. Tapi yang penting adalah bagaimana sikap kita menghadapi setiap perubahan. Insya Allah semua yang telah ditetapkan adalah yang terbaik untuk kita semua... Amin.

Selamat bertugas di tempat baru teman-teman. Sukses dan bahagia selalu yaa. Pokoknya wish you all the best deh. Keep in touch ya.

Jangan berakhir.. aku tak ingin berakhir..
Satu jam saja.. kuingin diam bersama, mengenang yang pernah ada
(Audy – Satu Jam Saja)

Di atas merupakan tulisan Bu Rina Rahmawati yang di-email ke saya untuk diunggah di intranet biro. Selama ini saya diberi kuasa untuk ngeblog di intranet biro. Sengaja tulisan di atas saya unggah di sini juga karena mungkin tahun depan intranet biro juga akan ikut menghilang. Oh iya, sekalian mau membuat pengakuan kalau tokoh Mang Ucen yang sempat heboh di intranet itu ulah saya. Hehehe.

Bekerja di OJK adalah mengabdi untuk masyarakat, meski pegawai OJK tidak berstatus PNS. Seperti yang diutarakan Pak Muliaman D. Hadad, banyak masyarakat yang menggantungkan harapan di pundak OJK. Tentunya harapan akan industri keuangan yang lebih baik. Meski lebih berat dari sebelumnya karena kita harus mulai dari membangun organisasi yang baik, jelas ini merupakan tugas kita bersama.

Di mana pun, semoga kita bisa melakukan yang lebih baik lagi. Maaf jika banyak kesalahan yang saya perbuat selama sembilan bulan ini. Dan terima kasih untuk sembilan bulan yang tidak akan pernah terlupakan. Sudah meleleh saja, padahal masih ada sebulan lagi untuk tetap bersama. :')
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

3 komentar

  1. 'Bekerja di OJK adalah untuk mengabdi kepada masyarakat, meskipun pegawai OJK tidak berstatus PNS." Jempol untuk kalimat itu.

    Btw, kamu di syariah ya, Mat. ejieee...selamat yaa. :)

    BalasHapus
  2. In this world of change, nothing which comes stays, and nothing which goes is lost

    Selalu siap di tugaskan kapan saja dan dimana saja, demi mengabdi pada bangsa dan negara:)

    BalasHapus