zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Teori Segitiga Cinta


Selain menyiarkan berita Pemilu dan hilangnya pesawat milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines, beberapa minggu ke belakang media-media di tanar air juga ramai memberitakan kasus pembunuhan Ade Sara. Kini tabir yang menyelimuti kasus ini perlahan mulai terungkap. Konon si pembunuh adalah mantan pacar (AI) yang bersekongkol dengan perempuan yang merupakan pacarnya (AR).

Kasus ini memang lumayan unik. Meski begitu, dari sudut pandang psikologi, kasus ini tetap dapat diulik, yaitu dengan menggunakan teori segitiga cinta (the triangular theory of love) milik Robert Sternberg. Teori segitiga cinta berbeda dengan cinta segitiga. Teori segitiga cinta menyatakan bahwa cinta memiliki tiga bentuk utama: keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment).

Keintiman adalah elemen emosi. Keintiman merupakan elemen afeksi yang mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya. Dorongan ini menyebabkan individu bergaul lebih akrab, hangat, menghargai, menghormati dan mempercayai pasangan yang dicintai. Seseorang merasa intim dengan orang yang dicintai karena masing-masing individu merasa saling membutuhkan dan melengkapi antara satu dan yang lain dalam segala hal. Masing-masing merasa tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan kehadiran pasangan hidup di sisinya.

Gairah adalah elemen motivasional yakni dorongan seksual. Gairah merupakan elemen fisiologis yang menyebabkan seseorang merasa ingin dekat secara fisik, menikmati/merasakan sentuhan fisik, ataupun melakukan hubungan seksual dengan pasangan hidupnya. Adanya passion ini menyebabkan dinamika kehidupan cinta antara dua individu yang berbeda jenis kelamin karena merasa bergairah secara seksual terhadap pasangan hidupnya. Kebutuhan seksual merupakan salah satu unsur terpenting untuk mempertahankan kelangsungan keutuhan cinta. Namun, bila dicermati secara mendalam, passion meliputi sentuhan fisik, membelai rambut, berpegangan tangan, merangkul, memeluk, mencium, atau hubungan seksual.

Sementara itu, komitmen adalah elemen kognitif. Komitmen merupakan dorongan kognitif yang mendorong individu tetap mempertahankan hubungan cinta dengan pasangan hidup yang dicintainya. Komitmen yang sejati ialah komitmen yang berasal dari dalam diri yang tidak akan pernah pudar/luntur walaupun menghadapi berbagai rintangan, godaan, ataupun ujian berat dalam perjalanan kehidupan cintanya. Adanya rintangan, godaan, atau hambatan justru akan menjadi pemicu bagi masing-masing individu untuk membuktikan ketulusan cinta terhadap pasangan hidupnya. Komitmen akan terlihat dengan adanya upaya-upaya tindakan cinta (love behavior) yang cenderung meningkatkan rasa percaya, rasa diterima, merasa berharga, dan merasa dicintai pasangan hidupnya. Dengan demikian, komitmen akan mempererat dan melanggengkan kehidupan cinta sampai akhir hayat. Kematianlah yang memisahkan hubungan cinta tersebut.

Kombinasi dari ketiga komponen cinta tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Jenis Cinta
Komponen Cinta
Intimacy
Passion
Commitment
Nonlove
Liking
Infatuation
Empty Love
Romantic Love
Companionate Love
Fateous Love
Consummate Love

Kombinasi-kombinasi tersebut menghasilkan delapan jenis cinta yang masing-masing berbeda sesuai dengan komponen pembentuknya.

Tipe
Deskripsi
Non love (tidak ada cinta)
Hubungan ini banyak terjadi dalam hubungan interpersonal, rekan kerja kantor, kenalan baru.
Liking (menyukai)
Ada kedekatan, kehangatan, saling mendukung secara emosional, pengertian. Biasanya terjadi dalam hubungan pertemanan.
Infatuation (infatuasi)
Ketertarikan fisik semata. Biasanya terjadi pada cinta pada pandangan pertama yang mudah hilang.
Empty love (cinta yang kosong)
Biasanya pada hubungan pernikahan yang telah lama terjadi   seperti pasangan lanjut usia.
Romantic love (cinta romantis)
Hubungan yang melibatkan gairah fisik dan emosi yang kuat tanpa ada ikatan seperti pacaran dan pernikahan.
Companionate love (cinta persahabatan)
Hubungan jangka panjang yang tidak melibatkan unsur seksual, termasuk persahabatan.
Fatuos love (cinta fateus)
Hubungan yang terjadi pada pasangan suami istri yang sudah kehilangan keintimannya.
Consumate love (cinta sejati)
Cinta yang ideal.

Kembali merujuk pada kasus Ade Sara. Dari beberapa petikan wawancara di media, terlihat bahwa sepertinya motivasi AI membunuh Ade Sara adalah karena AI iri terhadapa Ade Sara. Selain itu, AI mendapatkan jenis cinta dari AR yang tidak sama seperti cinta yang diberikan Ade Sara. Sementara itu, motif AR ikut membunuh Ade Sara kemungkinan adalah karena cemburu dan dihasut oleh AI. Sekali lagi ini hanyalah tebak-tebakan dan saya tidak tahu jenis cinta seperti apa yang pernah dijalin antara AI dan Ade Sara dan jenis cinta apa yang terjalin antara AI dan AR.

Semoga cinta yang sedang kita jalin adalah consumate love alias cinta sejati.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar