zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Kita Vs. Mereka



Belakangan ini gw liat persoalan agama jadi cukup sensitif, banyak hasutan soal sweeping gereja, gosip Islamisasi, Kristenisasi, dan bla bla bla. berita tersebut makin sering menghiasi layar kaca dan lembar-lembar koran.


Sebenernya ada apa sih? Apa ada yang salah dengan umat beragama di Indonesia? Hmm.. Kalo ga ada yang salah, terus kenapa media-media itu solah-olah ingin memberitaukan ada yang salah dengan pemeluk agama di Indonesia?

Kalo dilihat dari dasar negara, PANCASILA, sila pertama menyatakan bahwa Indonesia tuh negara ketuhanan, negara BERAGAMA, bukan negara SATU AGAMA aja. Menurut gw kita patut bangga, kenapa? Kita tau Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia, bahkan jumlah penduduk 16 negara Timur Tengah aja belum tentu bisa nyaingin. Ajaib kan? Indonesia dengan fakta seperti itu tetap mengakui dan menerima perbedaan agama dan dengan kenyataan seperti itu tidak menjadikannya sebagai negara Islam.


Kita tengok negara tetangga, India, setelah merdeka dari penjajahan Inggris mereka tidak bisa bersatu. Padahal pemimpim mereka, Mahatma Gandhi sangat mengharapkan umat Hindu (mayoritas) dan Islam (minoritas) tetap bersatu. Tapi apa kenyataannya? Yang Islam akhirnya keluar dan mendirikan Pakistan.

Gw bangga punya PANCASILA yang ga dimiliki negara lain, dan gw rasa nilai luhur Pancasila itu ga akan pernah mati kalo kita menjadi bangsa yang besar, yang mengingat jasa-jasa para pendiri bangsa yang menggagas Pancasila. Sekarang ini gw rasa mindset masyarakat Indonesia (bahkan mungkin gw sendiri) lebih banyak dikontrol sama media masa tadi. Media bilang ini masyarakat juga bilang ini, media bilang itu masyarakat juga ikut-ikutan bilang itu. Entah itu positif atau negatif masyarakat selalu ramai berbondong-bondong (Udah kaya bebek aja. ckckck).  Gw rasa ga terlalu lebay juga kali ya kalo ada sebagian orang sampai ada yang memboikot beberapa media pemberitaan. Akhirnya lebay vs lebay deh. Ih waw .... (gw inget banget kata-kata ini dalam sambutan BPH IMP di IMP Flash, tentunya yang bikinan baw**** terb****)


Mungkin media lebih banyak membesar-besarkan sesuatu dari sisi negatifnya aja akibat kebiasaan Infotainmen yang sering mengkorek-korek aib artis. Jadi, menganggap penonton lebih suka melihat negatifnya aja. Pada akhirnya kembali ke diri kita juga gimana buat milih mana berita yang sesuai mana yang ga.

Sekarang ini gw lebih suka dengerin lagu-lagu SID, Slank, dan musisi pluralis lainnya. Karena gw dapat merasakan apa yang terkandung dalam Pancasila itu dari mereka, gw merasa intuisi-intuisi nonformal lebih dapet feel-nya dan lebih lebih keliatan hasilnya.

Wah kejauhan nih ngelanturnya, oke! Balik lagi ke permasalahan awal, menurut gw permasalahan yang menyinggung agama ini akarnya bukan pada perselisihan antara agama mayoritas sama agama minoritas tapi lebih kepada perselisihan antara kaum moderat dari semua agama dengan kaum eksstrimis dari salah satu agama baik dari mayoritas maupun minoritas (moderat vs. Ekstrimis).


Kenapa gw bilang begitu? Pertama kita liat masalah pembubaran FPI, apa kaum mayoritas menolak dengan pembubaran FPI? Tentu ada kan kaum mayoritas yang malah mengusulkan pembubaran FPI. Mungkin temen-temen FPI lupa kalo yang berjuang memerdekakan negara ini berasal dari latar belakang yang beragam (and that’s what Mr. Adnan Buyung Nasution said, not Mr. Adnan Arif Nugroho. *yah garing. Kriuk.. Kriuk.. ). Selanjutnya masalah Pastur Terry yang berencana akan membakar Al-Quran, apa yang mengecam rencana itu hanya orang Islam? Banyak kan Pastur juga yang mengecam hal ini. Makanya tadi gw bilang ini masalah antara moderat sama ekstrimis.




INTERMEZZO:
Ngomongin Pendeta Terry Jones gw jadi keinget sebuah anekdot yang pernah gw baca di salah satu fanpages, kaya gini ni:
"Rencana pembakaran Al Quran di Amerika dinyatakan batal 100 persen, Paduka," lapor Hulubalang kpd Raja.
 "Ooooo... Itu kan berkat surat ancaman sy kpd Presiden Obama," kata Raja.
 ..."Pantesan, Paduka...." cletuk Hulubalang lirih, kmdian ditimpali Raja dgn nada tinggi, "Pantesan apaan??!!"
 "Pantesan Pendeta Terry Jones sgt marah & brencana akan mmbakar Baginda," balas Hulubalang.(HRC)




Berhubung ini masih hasih kesaktian Pancasila (waduh 20 menit lagi udah ga). Gw bakalan sedikit curhat mengenai pandangan gw tentang Pancasila. Buat yang masih mikir “Sebenernya Pancasila masih diamalin ga sih?” mudah-mudahan abis baca tulisan gw yang membingungkan ini bisa makin bingung. Loh? Eh maksud gw jadi ga punya pemikiran kaya gitu lagi. Ternyata kita masih ngamalin Pancasila kan? Karena ngamalin Pancasila itu ga cuma berarti kita tau sila-sila pancasila. Dan masih banyak ko yang ngamalin Pancasila termasuk lo semua. Kenapa? Karena dengan baca notes ini berarti lo udah memberikan keadilan kepada gw dalam mendapatkan HAK KEBABASAN BERBICARA DAN BERPENDAPAT (sila ke-5).

Pancasila itu kan dasar negara, jadi buat yang NGAKU warga negara Indonesia udah sepantasnya ngamalin Pancasila bukan cuma tugas pemerintah doang. Tiap orang punya porsi masing-masing, lo ngelakuin apa yang bisa lo lakuin, gw ngelakuin apa yang bisa gw lakuin. Ga perlu jadi Superman buat ngelakuin kebajikan. Kata Pa Bondan (tentunya yang suka makan kenal sama beliau), kebajikan itu maknanya lebih dalem (beuh) daripada kebaikan, ya walopun sayang banget kata itu sudah dihapus dari KBBI.


Semoga yang baca coretan gw ini ga cuma bisa kagum (idih PeDe banget ya gw), tapi juga bisa mengambil nilai-nilai positif yang ada. Yang mudah-mudahan ga pada puyeng ya bacanya. Jangan lliat siapa yang nulis tapi liat isi tulisannya (yang berantakan. wkwkwk). “Never underestimate the importance of an idea. An idea is like a virus. Resilient…Highly contagious. The smallest seed of an idea can grow” – from movie Inception. Selamat bermimpi Indonesi menjadi lebih baik dan semoga ketika terbangun nanti mimpi ittu akan menjadi nyata.


BHINNEKA TUNGGAL IKA!!!



Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

6 komentar

  1. Menurut ane, harusnya dasar negara dan kehidupan adalah kitab suci, ane muslim, berarti dasar hidup adalah Al-Quran..

    Mobil suzuki kalo dipandu pake manual book daihatsu, pasti gak bener kan?
    Begitu juga manusia, panduan hidupnya adalah dari sang maha pencipta...

    Its just my opinion...

    BalasHapus
  2. Saya juga bangga menjadi warga negara indonesia yang memiliki Pancasila sebagai dasar dalam berpijak. Tapi sayang orang orang tertentu menyalah gunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Kasihan pancasila

    BalasHapus
  3. @pramesti: kalo kehidupan memang dasarnya kitab suci. tapi kalo dasar negara, kan tidak semua WNI beragama yang sama. kalo agama yang berlandaskan agama baru bisa memakai kitab suci sebagai dasarnya. CMIIW

    BalasHapus
  4. @mukti effendi: yap, tugas kita bersama untuk mengembalikan nilai-nilai luhur pancasila yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu kita.

    BalasHapus
  5. bangsa Indonesia sudah terlahir menjadi bangsa yang besar, namun harus kitu pupuk agar tumbuh menjadi tumbuh semakin besar dan kuat

    BalasHapus
  6. @Trisnoaji: jangan malah kita membuatnya kecil hanya demi kepentingan pribadi atau kelompok.

    BalasHapus