Masih ingat dengan postingan "Road to 20.12.2012"? Di sana ada video teaser tentang perpisahan Biro Dana Pensiun. Nah, ini dia videonya.
Semuanya lengkap di sini. Ada tertawa, cinta, tangis, dan keabsurdan. Jelas sangat absurd, buku "Curcol Kantor" dan "Masih Curcol Kantor" buktinya. Rapat sampai mengeluarkan urat leher, setelah itu tertawa ngakak bareng-bareng. Sudah ibarat keluarga ke dua. Foto Ibu Sri selalu berhasil membuat saya ikut berkaca-kaca. Meski baru sekali rapat bersama beliau, karena saat saya masuk beliau sudah pindah ke biro lain, rasanya sudah seperti kenal lama. Mungkin karena sudah sering mendengar cerita-cerita keakrabannya dengan keluarga Biro Dana Pensiun.
Masih teringat jelas, bulan Maret lalu kami berempat, anak baru di Biro Dana Pensiun, disambut Pak Muchlas. Beliau memberi bekal untuk kami masuk di belantara dunia kerja. Satu hal yang paling penting yang beliau ungkapkan yang masih saya ingat, "Kamu bisa saja menjadi pegawai biasa, datang ke kantor membaca koran dari pagi sampai sore. Tapi kamu juga bisa melakukan yang lebih daripada itu." Singkatnya seperti itu. Di sinilah saya dilahirkan di dunia kerja. Meski kemudian saya harus pergi meninggalkannya. Sama halnya ketika saya dilahir di sebuah kampus yang kemudian saya harus pergi meninggalkannya. Meski begitu, di kampus baru yang saya datangi saya selalu berusaha mempertahankan semangat dari kampus pertama itu. Begitu pula dengan Biro Dana Pnesiun. Ah, mungkin hanya sebuah kebetulan jika keduanya memiliki warna kebangsaan yang sama, kuning.
Goodbye my Biro Dana Pensiun. It's never easy to find someone like you again.
kasian banget komen back ya
BalasHapusBang ncus, pindah kerja ?
BalasHapusHmmm.. Mungkin bisa dibilang begitu juga. :D
HapusMeskipun baru bergabung selama 10 bulan, rasanya biro sudah bisa disebut "zona nyaman" ya, mat.
BalasHapusYah, semoga di tempat yang baru kita bisa menemukan "zona nyaman" lagi ya. :D
Iya, nyaman untuk tidur dan makan. :P
Hapussemoga di tempat baru nanti juga menyenangkan ya :)
BalasHapusIya, Teh. :D
Hapus