zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Bubarkan Saja Kampus STAN


Sejak dua tahun lalu STAN sudah tidak menerima mahasiswa baru kelas reguler. Bahkan STAN sudah tidak ada lagi dalam deretan daftar PTK di Indonesia. Seperti presiden kita, saya hanya bisa ikut prihatin. Meski di lain sisi saya mendukung jika kampus STAN dibubarkan.

Memang saya pernah sangat terpaksa ketika harus masuk ke kampus STAN. Tapi bukan itu alasan utamanya. Saya juga sangat bersukur dan berterima kasih karena STAN pula saya bisa menyelesaikan kuliah dan berkesempatan untuk melihat apa yang tidak terlihat. Kasihan saja jika generasi di bawah saya harus mempertaruhkan mimpi-mimpi mereka untuk suatu ketidakpastian.

Lalu bagaimana dengan anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu yang selama ini mengharapkan kuliah gratis di STAN?

Tidak usah khawatir, anggaran pendidikan kita 20% dari APBN dan itu nilainya ratusan triliun rupiah. Anggaran yang digunakan untuk operasional STAN juga berasal dari situ. Jika STAN dibubarkan, anggaran pendidikan tidak mungkin berkurang karena itu sudah diamanatkan dalam konstitusi. Pertanyaannya adalah apakah institusi lain yang menerima limpahan anggaran tersebut dapat mempergunakannya dengan tepat sehingga mampu membiayai mahasiswa-mahasiswa kurang mampu?

Kalaupun toh ternyata STAN tidak dibubarkan saya lebih setuju jika mahasiswa yang diterima adalah mahasiswa DIV langsung. Sepertinya beberapa dari kalian paham akan apa yang melatarbelakangi argumen saya ini. Tidak masalah kalau mereka masuk kerja dengan golongan yang lebih tinggi dari saya.

Saya tidak meragukan kualitas para lulusan STAN yang tentu saja lebih baik daripada seorang mahasiswa abal-abal seperti saya yang bisa lulus saja sudah beruntung. Tapi percayalah, itu saja belum cukup.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

5 komentar

  1. hmmm jgn ampe bubar deh heheh komen back y

    BalasHapus
  2. kebetulan saya pun mahasiswa beasiswa ikatan dinas semacam STAN tapi gak dapet uang saku, yaitu di indocement. tapi, angkatan kedua sudah mulai berbayar dengan masih 50% subsidi dari indocement. tidak masalah, karena indocement merupakan perusahaan swasta, tidak seperti STAN yang diprakarsai oleh Departemen Keuangan.
    hmm, kalo boleh tau apa sih yang melatarbelakangi berhentinya aliran beasiswa untuk STAN beberapa tahun terakhir ini? Sangat disayangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alasan pastinya saya juga kurang tahu. Tapi kalau mau menebak-nebak ya cukup banyak juga tebakannya. Yang jelas ini tergantung kebijakan pimpinan Kemenkeu.

      Hapus
  3. iya bubarin aja tu STAN kalo nanti kemenkeu korupsi lagi dari penerimaan sarjana bubarin lagi tuh universitasnya kalo dari SMA bubarin aja semua SMA dah bubarin aja semua sekolah universitas.mampus lo ga bisa kuliah! jadi bodoh semua anak Indonesia! korupsi bukan soal almamater, korupsi soal pribadi masing2 orang, apakah bila STAN dibubarkan korupsi akan hilang?? be smart bro !

    BalasHapus