zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Kehujanan di Kaki Lima Night Market


Sejak siang tadi, tenda-tenda putih mulai berjejer di Jalan Medan Merdeka Selatan, tepat di depan Balaikota sampai Bundaran Air Mancur Bank Indonesia. Tenda-tenda tersebut disiapkan untuk perhelatan Kaki Lima Night Market. Konon, perhelatan ini akan menjadi agenda rutin dari Pemda DKI.

Sepertinya Jokowi ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap PKL melalui sebuah tindakan nyata. Jokowi ingin menunjukkan bahwa penertiban PKL seperti terjadi di Pasar Tanah Abang tidak berarti bahwa Pemda DKI anti terhadap PKL.

Konsep Kaki Lima Night Market hampir sama dengan pasar-pasar kaget yang acap kali muncul di beberapa ruas jalan perkampungan di wilayah Jakarta. Yang membedakannya adalah Kaki Lima Night Market dikemas dalam konsep yang lebih modern.


Dari ratusan tenda yang ada, pengunjung dimanjakan dengan berbagai sajian, mulai dari wisata kuliner, belanja, dan hiburan berupa musik dan tari tradisional. Beberapa PKL juga tampak di ruas Jalan Sabang yang memang terhubung ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Tetapi kelihatannya mereka masih belum tergabung ke dalam Kaki Lima Night Market.

Sayangnya tempat parkir masih terasa kurang memadai untuk menampung kendaraan para pengunjung Kaki Lima Night Market. Parkir IRTI sendiri memang sudah tidak cukup lagi untuk menampung kendaraan. Akibatnya Jalan Medan Merdeka Selatan sisi utara padat merayap, beberapa pengunjung yang akan ke Monas maupun ke Kaki Lima Night Market memarkir kendaraannya di badan jalan. 


Malang, ketika sedang digelar gladi bersih acara pembukaan Kaki Lima Night Market, yang rencananya akan dibuka oleh Jokowi, diguyur hujan yang seketika turun dengan lebatnya. Sontak para pengunjung berlarian ke tenda-tenda. Ketika hujan mulai mereda, beberapa pengunjung lebih memilih untuk pulang, meninggalkan lokasi Kaki Lima Night Market. Mungkin karena takut hujan akan turun lagi. Dan, entah bagaimana lagi kelanjutannya Jakarta Night Market malam ini karena saya pun termasuk yang buru-buru meninggalkan lokasi ketika hujan mulai mereda.

Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu

Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap tak kan berubah

Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri

(Utopia)

Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar