zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Pers Sebagai Media Pergerakan Mahasiswa

Dok. Ikatan Mahasiswa Pajak
 
Tetapi peribahasa juga mengatakan “mata pena lebih tajam dari mata pedang”.

Mahasiswa adalah golongan yang memiliki posisi strategis dalam strata sosial dan golongan yang paling beruntung dalam hal pendidikan sehingga muncul tanggung jawab untuk memikirkan kepentingan bangsanya di samping kepentingan pribadinya. Sebagai seorang pelajar, mahasiswa memiliki peran signifikan dalam menentukan arah bangsa. Dengan independensi dan daya intelektualnya yang kritis merupakan suatu potensi untuk mengoptimalkan perannya sebagai social control. Sebagai representasi masyarakat bawah, mahasiswa senantiasa memperjuangkan demokrasi dengan menjadi oposisi dan berfungsi sebagai pressure group bagi kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat. Segala bentuk perlawanan mahasiswa lebih untuk mengoreksi dan mengontrol perilaku politik pemerintah yang menyimpang.

Dok. solidaritas-fpmj.blogspot.com

Sejarah mencatat bahwa pada masa orde baru mahasiswa pernah diatur sehingga tidak bisa mengoptimalkan perannya sebagai social control. Ketika daya kritis masyarakat termasuk mahasiswa dikekang dan siapa pun yang mempunyai pemikiran berbeda dengan pemerintah langsung dicap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara. Pemerintahan orde baru juga tidak segan-segan “membereskan” orang-orang yang kritis dan berseberangan dengan kebijakan pemerintah. Mencapai puncaknnya pada tahun 1984 melalui Menteri Pendidikan Daud Yusuf pemerintah mengeluarkan kebijakan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus). Yang melarang keras mahasiswa beraktivitas politik. Kebijakan ini terbukti ampuh membungkam gerakan-gerakan mahasiswa karena disibukkan dengan kegiatan rutinitas kampus sehingga membuatnya terpenjara oleh sistem yang diciptakan pemerintah.

Memang semua itu hanya masa lalu, tapi masa lalu itu bukan hanya untuk diharu-biru atau menjadi kenangan kita sebagai penerus para aktivis mahasiswa terutama pada masa orde baru yang begitu banyaknya tekanan terhadap mahasiswa. Mantan Ketua MPR, Amien Rais, menilai gerakan mahasiswa pascajatuhnya rezim Soeharto telah mengalami perubahan besar, perubahan yang justru tidak menuju ke arah yang baik. Gerakan mahasiswa kini seolah-olah mati suri. Aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan dalam menyikapi kebijakan pemerintah tak lagi banyak digelar.

Dok. sherk.comxa.com

Sebagai penghubung antara pemerintah dan rakyatnya menjadikan mahasiswa sebagai sumber informasi yang sangat berpengaruh dalam suatu negara berkembang. Mungkin benar kata Amien Rais bahwa gerakan mahasiswa sudah kehilangan ruhnya. Ketika demonstrasi hanya dianggap sebagai rutinitas dan hanya untuk menunjukkan eksistensi dari suatu pergerakan mahasiswa.

Dengan tumbangnya orde baru maka kebebasan mengungkapkan pendapat bukan lagi sesuatu yang perlu diperjuangkan. Demonstrasi bukan lagi sesuatu yang eksklusif karena setiap masyarakat bisa berdemonstrasi tanpa ada suatu aktivitas pergerakan mahasiswa. Demonstrasi tidak bisa lagi dijadikan sebagai media yang optimal untuk mengungkapkan pendapat. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita harus mencari cara yang dianggap eksklusif untuk mengemukakan pendapat. Suatu metode komunikasi yang sudah dikenal secara luas dan dianggap lebih pantas, absah, terhormat, dan santun untuk mengungkapkan pendapat dibandingkan dengan demonstrasi. Cara tersebut diantaranya yaitu melalui opini yang disampaikan melalui koran atau media pers lainnya.

Kenapa harus melalui koran atau pers? Karena setelah reformasi pers menjadi lebih terbuka, lebih bebas, dan lebih demokratis. Setiap individu masyarakat bebas mengemukakan pendapat bahkan mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat di media masa. Pers merupakan sarana alternatif bagi mahasiswa untuk menyalurkan gagasannya dalam bentuk tulisan sehingga melahirkan pemikiran segar dalam merespon permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.

Dok. www.wikiberita.net

Pada dasarnya  pers yaitu sebagai sarana pendidikan, hiburan, informasi dan kontrol sosial (social control). Dalam hal social control, ini sejalan dengan peran mahasiswa yang juga sebagai social control. Pers juga lebih mengakomodasi nilai idealisme yang dijunjung tinggi oleh mahasiswa, harapan-harapan idealistis akan makin bersihnya tatanan kehidupan sosial politik kita dengan nilai-nilai konstruktif untuk membangun peradaban bangsa yang jauh dari nilai‑nilai koruptif, kolutif, maupun nepotif. Memang pergerakan mahasiswa melalui pers dianggap berada di balik layar jika dibandingkan dengan pergerakan mahasiswa melalui demonstrasi. Tetapi peribahasa juga mengatakan “mata pena lebih tajam dari mata pedang”.

Mahasiswa adalah kaum terpelajar independen, dinamis, kritis dan penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sebagai mahasiswa, seberapa besarkan yang sudah kita lakukan dalam peran merupakan control social. Pada era terbuka dan bebas, seperti sekarang ini, tentu saja keberanian saja tidak cukup melainkan lebih penting lagi yaitu kualitas dan kontinuitas dari pergerakan yang dijalankan mahasiswa melalui media pers khususnya koran. Lebih jauhnya mahasiswa dituntun untuk tidak hanya berani beropini tetapi juga berani untuk mengungkap fakta-fakta penting halnya pergerakan mahasiswa di masa lalu.


Daftar Pustaka
Inouvetra, 2009, Sejarah Gerakan Mahasiswa, http://inouvetra.blogspot.com/2009/01/sejarah-gerakan-mahasiswa.html, diakses pada tanggal 21 April 2011 pukul 21.30.
KAMMI POLBAN, 4 Peran Mahasiswa, http://kammipolban.wordpress.com/2007/05/03/4-peran-mahasiswa/, diakses pada tanggal 20 April 2011 pukul 23.30.
Kompas, 19 Desember 2005.
Pan Mohamad Faiz, 2006, Hukum dan Pers Mahasiswa, http://panmohamadfaiz.com/2006/10/08/hukum-dan-pers-mahasiswa/, diakses pada tanggal 21 April 2011 pukul 21.32.
Persma, 2010, Lagi-lagi PPMI, http://www.persma.com/baca/2010/02/17/lagi-lagi-ppmi.html, diakses pada tanggal 21 April 2011 pukul 21.39.
Yusuf Maulana's Files, 2009, Senjakala Demonstrasi Gerakan Mahasiswa di Era Transisi Rezim, http://www.yusufmaulana.com/2009/03/senjakala-demonstrasi-gerakan-mahasiswa_31.html, diakses pada tanggal 21 April 2011 pukul 21.38.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

2 komentar