zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Uji Materi Pasal-pasal Senioritas


Mungkin judulnya terlalu lebay. Ga mungkin gue sampai ngusulin uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas pasal-pasal senioritas. Mana mau mereka ngurusin yang beginian. Kecuali gue yang jadi Ketua MK. Hahaha. Oh ya, pada tahu kan gimana bunyi pasal-pasal senioritas? Gue yakin semua orang hapal lahir batin pasal-pasalnya. Apalagi yang baru aja kelar ikut ospek.

Pasal 1
Senior selalu benar.

Pasal 2
Juka senior salah, kembali ke Pasal 1.

Udah sering banget kita lihat atau denger berita tentang kekerasan di dunia pendidikan. Ada juga bullying yang terjadi di beberapa sekolah. Senioritaslah yang jadi kambing hitam semua itu. Senioritas adalah bullying. Bullying adalah senioritas. Logika matematikanya kayak gitu. Tapi apa bener senioritas "sebajingan" itu?

Tiga tahun gue hidup di dunia yang diatur sama pasal-pasal senioritas. SMA gue katanya semi pesantren, semi kejuruan, dan semi militer. Gue salah itung ya? Kalau kayak gitu jadinya satu setengah dong. Oke, gue ralat jadi sepertiga. Sepertiga pesantren karena ada pembinaan agamanya. Sepertiga kejuruan karena ada tambahan mata pelajaran yang ga diajarin di SMA umum. Dan, sepertiga militer karena dididik dengan disiplin ala militer. Bahkan ada pembina dari TNI. Makanya gue beraniin diri buat ngomong tentang senioritas. Semoga ga digetok senior-senior gue.

Ngejawab pertanyaan gue sebelomnya, menurut gue senioritas ga bajingan. Tapi yang bajingan itu oknum senior yang ngelakuin kekerasan atau bullying atas nama senioritas. Padahal sejatinya mereka cuma penganut ajaran premanisme. Kalau dirunut ke atas, bisa dibilang senioritas berasal dari dunia militer. Tapi apa pernah kita denger di dunia militer seorang junior meninggal karena seniornya? Rasanya gue belom pernah denger yang kayak gitu. Justru disekolah atau kampus yang semi militer yang sering kali ada penyelewengan pasal-pasal senioritas tadi.

Di dunia militer, senioritas ada buat ngajarin kebersamaan dan jiwa korsa. Ngedidik mental biar ga lembek. Biar bisa survive dalam tekanan mental seberat apapun. Sayangnya pasal-pasal senioritas diselewengin jadi pasal-pasal diktator. Jadi seolah seniorlah yang paling berkuasa atas segalanya.

Ada efek domino yang timbul gara-gara kelakuan oknum-oknum senior. Secara psikologis akan muncul dendam dari junior yang ditindas oleh oknum senior tadi. Kejadian ini terus menerus berulang. Sampai muncullah stigma yang mengambinghitamkan pasal-pasal senioritas.

Silih asah, silih asih, silih asuh.

Pemeo tersebut adalah salah satu palsafah hidup orang Sunda. Artinya kurang lebih saling mengajari, saling mengasihi, dan saling mengayomi. Di SMA, Pa Danny Sondjaya (alm.) ngajarin kalau senioritas ala orang Sunda itu manut sama palsafah tersebut. Senior bisa ngajarin atau ngedidik juniornya. Senior dan junior bisa saling mengasihi dan menyayangi. Layaknya adik dan kakak. Senior bisa mengayomi atau ngingetin kalau juniornya salah.

Dengan demikian, bisa dibilang  kalau pasal-pasal senioritas udah lulus uji materi. Karena yang jadi biang kerok dari kekerasan atau bullying yang terjadi di beberapa institusi pendidikan bukanlah salah dari senioritas. Tapi ulah beberapa oknum. Di mana-mana yang namanya oknum pasti ada. Gue nyimpulin kalau yang nganggep pasal-pasal senioritas itu adalah "bajingan" berarti dia pernah jadi korban oknum yang gue bilang tadi. Dan, bukan ga mungkin dia bakalan jadi oknum selanjutnya. Hiihhhhh. Serem! Lah kok bisa? Bisa, karena kata psikolog sifat yang paling kita besar kemungkinan akan jadi sifat kita. Terbukti temen gue yang ga suma sama ibunya yang perfeksionis. Sekarang dia malah jadi orang yang perfeksionis.

Akhir kata, ayo kita nyari makanan buat buka woy! Laper juag ternyata kalau sahur di detik-detik injury time dan cuma makan dua biji kurma. Halah malah curcol. (∫˘▽˘)∫

_____________________
Sumber gambar: Spinx!
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

14 komentar

  1. senioritas di sekolah or kampus ituibarat tali yang nggak ada abisnya. nyambung terus. yang pernha di bully, malah balas dendam ke adik kelasnya. nanti si adik bakal ngebales lagi. begitu seterusnya. nggak tau sampe kapan, sampe ada yang rela nggak bales dendam

    btw mampir balik ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti bukan senioritas yang salah, tapi oknumnya. :)

      Hapus
  2. Senioritas dan korupsi itu 2 hal yang paling susah di berantas di Indonesia :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. apa hubungannya senioritas dan korupsi? ._______.

      Hapus
  3. aye demen banget dua pasal itu :D :D

    BalasHapus
  4. kadang orientasi anak baru baik di SMA maupun kampus terlalu berlebihan! Tapi ada beberapa juga yang orientasinya 'wajar-wajar' saja dan fun..
    Seperti saat saya masuk kuliah dulu. Yah..emang sih disuruh2 senior. Tapi masih wajar dan ga ada yang melanggar susila dan agama. Dan setelah itu, malah jadi berkesan dan kita jadi akrab sama senior.

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang kadang senior juga pengen nunjukkin "taringnya". :3

      Hapus
  5. senioritas terjadi cuma karena ada kesirikan pelakunya..
    waspadalah.. waspadalah..

    misal : sirik karena junior nya lebih cantik, lebih oke.. #kemudianDiLabrak

    BalasHapus
  6. *terasa disindir* hehe ._.v oke, pasal 1 dan 2 itu memang sering diberlakukan sama senior, termasuk saya ._. tapi saya termasuk senior yg baik kok kepada junior2... btw masih ada 3 pasal lg kak, judul pasalnya 5 pasal pembantaian. ngeri ye judulnya.. *baru sadar*

    BalasHapus
  7. kalo ane..pernah ngelabrak balik senior yang gak pake otak. pasal seniornya ada kekurangan
    1.senior tidak pernah salah
    2.jika senior salah kembali ke pasal 1

    kemudian ane di sudutin dengan pasal itu...wahhhh dasar seniornya gak pake otak dan duduts semuanya, gua balik labrak ajah....

    gua ambil paksa pasal senior yang dia tunjukin ke ane, trus ane tambahin angka 3 dan 4 pada pasal itu dan juga angka 5

    yang isinya
    3. JUNIOR JUGA TIDAK PERNAH SALAH
    4.JIKA JUNIOR BERSALAH BERARTI SENIORNYA YANG SALAH,DAN JIKA JUNIOR SALAH KEMBALI KE PASAL 3.
    5.SELESAI

    nah jika ada tulisan seperti di pasal 5. maka ane gak bisa nambahin pasal itu ... karna seperti kata ente pasalnya tidak disahkan oleh MK....!!!!

    jadi deh pasal yang di indahkan dalam diklat
    1.senior tidak pernah salah
    2.jika senior salah kembali ke pasal 1
    3.JUNIOR JUGA TIDAK PERNAH SALAH
    4.JIKA JUNIOR BERSALAH BERARTI SENIORNYA YANG SALAH,DAN JIKA JUNIOR SALAH KEMBALI KE PASAL 3.
    5.SELESAI


    jadi deh gua kena tonjok ma senior yang lagi-lagi gak pake otak...

    kebetulan sekeluarga gua adalah orang yang tau hukum, jd dengan sangat mudah untuk menindaklanjutinya. laporin ke polisi, visum ke dokter dan bawa hasil visumnya ke pihak berwajib... senior kena bantai..!!!

    masa gua mau ikut osis kok di goblok2in...dan di olok-olok dan di bidihin... diklat osis itu yang terpenting adalah menempa calon anggota barunya agar bisa survive menjalankan amanah sebagai anggota osis. jadi harus pintar,cerdas,kuat mental. dan tanpa di sadari seniornya mereka mendidik bebek untuk bisa berenang..!!!(dari lahirkan dah bisa berenang) ternyata mental gua yang lebih kuat untuk ngadepin senior yang gak pake otak..!!

    seru gan.... makanyanya nih share buat junior,
    kalo lo di hantam ma senior lo. pa lagi berdalih dengan pasal senior.!!!halah gak usah takut.... hantam balik pake otak lo yang pintar dan cerdas..!!! laporin ajah sama pihak yang berwajib atas perlakuan yang tidak menyenagkan dan perbuatan merugikan orang lain..!!!! tapi kalo cuma sekedar ocehan2 yang gak penting, jabanin ajah gan..!! lewat kuping kanan ke kuping kiri, asal jangan pake istilah SENGGOL BACHOK...!!!!!
    hahahahahah
    kunjungi link ini juga yah..ngomongin tentang senioritas....
    http://papejafm.co.id/berita-127-fakta-senioritas.html

    BalasHapus