zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Negeri Bunga Matahari


Ini kisah tentang seorang pengelana. Pengelana dari satu negeri ke negeri lain. Hanya satu impiannya. Membuat seluruh dunia tersenyum bahagia mendengar dongengnya. Baginya mendongeng adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya.

Suatu masa, sang pengelana tiba di sebuah negeri. Negeri yang teramat elok. Di negeri itu hanya ada satu musim. Musim semi. Tak ada musim gugur. Tak ada musim dingin. Tak ada musim panas. Tak ada musim hujan. Apalagi musim kemarau. Kuncup bunga bermekaran sepanjang tahun. Terhampar seluas mata memandang. Ada satu bunga yang mendominasi bunga-bunga di negeri itu. Bunga matahari. Bunga yang menjadi puspa bangsanya. Karena itulah negeri itu dijuluki Negeri Bunga Matahari.

Sejak memasuki negeri itu, tampak sebuah istana berdiri kokoh. Sekelilingnya terhampar bunga matahari yang menguning. Sayang, sang pengelana mendengar kisah kelam tentang negeri itu. Seorang penjaga kedai menceritakan kisah itu kepadanya. Kisah tentang kutukan yang menyelimuti istana nan megah itu. Konon sang putri mahkota terkena kutukan penyihir jahat. Wajah sang putri dikutuk menjadi hitam legam. Gosong bagai terbakar tujuh matahari. Kulit wajahnya mengelupas laiknya terkena luka bakar yang teramat parah. Luka bakar karena terbakar matahari dari jarak tujuh depa. Sangat menyeramkan juga memilukan. Tak ada satupun yang berani memandang wajah sang putri. Termasuk sang raja dan seluruh keluarga istana. Karena itulah, setiap saat sang putri mengenakan cadar. Cadar berwarna kuning. Sekuning bunga matahari. Cadar yang hampir selalu menutupi seluruh wajah buruk rupanya.


Kedatangan sang pengelana di Negeri Bunga Matahari terdengar sampai ke telinga sang raja. Sang raja tertarik untuk mendengarkan dongeng dari sang pengelana yang sudah mashur ke seantero jagad. Sang raja pun mengutus seorang prajurit untuk mengundang sang pengelana agar bersedia mendongeng di istananya.

Keesokan harinya. Diiringi semilir angin musim semi, angin yang menebarkan cinta di antara putik dan tangkai sari, angin yang selalu mengundang lebah dan Nectarinia jugularis untuk berpesta, sang pengelana memenuhi memenuhi undangan istana. Menghadap sang raja. Maka dibantu sepuluh orang pegawai istana, sang pengelana mempersiapkan ruang untuk dia mendongeng dihadapan sang raja malam harinya. Sebuah ruangan yang khusus disediakan sebagai ruang hiburan keluarga istana. Ruangan paling mewah yang ada di dalam istana.

Malam harinya, tepat saat lonceng di menara istana bebunyi sebanyak tujuh kali, sang pengelana mulai mendongeng. Tak ada satu orang pun yang tahu dongeng apa yang diceritakan sang pengelana malam itu. Kecuali keluarga istana. Hanya keluarga istana yang mengikuti acara itu. Tak ada dayang. Tak ada prajurit. Tak ada pegawai istana. Sampai keesokan paginya tersiar kabar bahagia yang menyelimuti seluruh penjuru negeri. Kabar bahagia yang dirayakan dengan sebuah pesta rakyat. Pesta rakyat yang selama beribu-ribu tahun berikutnya selalu diadakan. Diadakan sebagai rasa syukur atas hilangnya kutukan terhadap putri mahkota negeri mereka. Putri mahkota Negeri Bunga Matahari. Kutukan yang hilang karena sebuah dongeng. Dongeng dari seorang pengelana.



Hari ini, tepat tujuh tahun hilangnya kutukan sang putri. Negeri Bunga Matahari kembali mengadakan pesta. Pesta yang lebih meriah dari tehun-tahun sebelumnya. Pesta pernikahan sang putri dengan pangeran dari negeri seberang. Kabar tentang pernikahan kerajaan itu sampai ke telinga sang pengelana. Membuat ingatannya menyeruak. Mengenang peristiwa tujuh tahun lalu. Saat orang-orang memujinya karena berhasil menghilangkan kutukan sang putri. Padahal hanya sebuah dongeng yang diceritakannya malam itu. Dongeng yang tak pernah menghilangkan sebuah kutukan. Karena sang putri tak pernah dikutuk menjadi bermuka hitam legam dan mengelupas bak terpanggang tujuh matahari dari jarak tujuh depa.

Sang putri tidaklah terkena kutukan. Dia hanya mekai sebuah topeng buruk rupa. Topeng yang dipakainya untuk menutupi kecaktikan wajahnya. Semua itu dilakukan sang putri demi sang pangeran, adik kandungnya. Agar sang raja lebih mencintai putranya daripada putrinya. Agar sang pangeran tidak merasa sedih. Sedih ketika sang raja membandingkannya dengan sang putri yang cantik jelita. Sang putri yang tersohor sangat pandai akademiknya. Berbeda dengan sang pangeran, adik kandungnya. Wajahnya tak begitu tampan. Meski tak juga buruk rupa. Dalam hal akademik, sang pangeran juga tak sepandai kakak kandungnya. Karena memang bukan itu bakatnya. Bakatnya bukan dalam ilmu pengetahuan tapi dalam ilmu perang. Sang putri sedih melihat sang raja yang selalu memujinya dan tak begitu memerhatikan adiknya. Karena itulah sang putri rela mengorbankan semuanya demi cintanya kepada adiknya. Dengan mengenakan sebuah topeng. Topeng buruk rupa.

Hingga sang pengelana datang dan menceritakan sebuah dongeng. Dongeng yang merubah semuanya. Dongeng yang mengembalikan kebahagiaan di tengah seluruh keluarga istanan. Dongeng yang diceritakan sang pengelana ketika mencium kejanggalan dalam kisah kutukan sang putri. Kejanggalan yang berhasil dibuktikannya.. Tujuh tahun sejak semuanya berubah, dongeng yang diceritakan sang pengelana masih menjadi misteri. Dongeng itu menjadi rahasia keluarga istana. Tak ada satu pun rakyat yang berani mempertanyakan dongeng itu kepada sang raja.

Masih terkenang dalam ingatan sang pengelana saat sang raja memintanya untuk mempersunting putrinya sebagai ucapan syukur. Sebagai hadiah atas kebahagiaan yang kembali dibawanya ke dalam istana. Namun, sang pengelana menolak permintaan sang raja. Selain derajat mereka yang terlampau jauh berbeda, sang pengelana ikhlas tak berharap imbal saat mendongeng di malam itu. Kini, sang pengelana melanjutkan pengelanaannya ke negeri-negeri lain, di belahan bumi lain. Berkelana untuk mewujudkan mimpinya. Mimpi membuat orang tersenyum bahagia mendengan dongengnya. Dongeng tentang Negeri Bunga Matahari. Dongeng tentang cinta tulus sang putri terhadap sang pangeran, adik kandungnya. Dongeng tentang cintanya kepada sang putri.

____________________
Sumber gambar: BALTYRA.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

8 komentar

  1. Baca judulnya jadi teringat Doraemon the Movie yang judulnya Doraemon dan Negeri Matahari. hehe..^^ *piss

    Mamat, request dong, itu dongeng si pengalana buat keluarga kerajaan ditulis.. hehehee.. #penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya baru ngeh, dulu pernah nonton juga. haha
      ga bisa, itu rahasia kerajaan. ga boleh ada yang tahu. :P

      Hapus
  2. nectarinia jugularis itu nama lain dari apa sih bang ncus?
    buatin dongeng tentang putri-putri dong bang,, hehe :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu nama latin burung madu.
      buatin ga ya? nanti deh kalau udah ketemu sang putri lagi. :P

      Hapus
    2. yah, gitu ,, ini permintaan pelanggan setia bang :P

      Hapus
    3. tentang putri kodok mau? :P

      Hapus
    4. boleh-boleh/ asal seru ceritanya.. hahaha!

      Hapus
    5. tapi ga janji ya. kalau ada ide aja. haha

      Hapus