zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Tutup Mata


Setiap kepala memiliki isi yang berbeda. Karena itu, setiap orang memiliki pemikiran dengan pola yang tidak sama. Kita tidak bisa membuat semua orang setuju dengan apa yang kita lakukan, ucapkan, atau tuliskan. Akan muncul beragam reaksi dari sebuah aksi yang kita lakukan, ada yang suka, ada pula yang tidak.

Ketika kita berhasil mendapatkan sesuatu misalnya, ada yang iri, ada pula yang termotivasi oleh kita. Begitu pula ketika kita mendapati suatu kegagalan. Semua itu akan sangat tergantung kepada bagaimana orang lain menilai kita. Sayangnya, penilaian tersebut sering kali cenderung subjektif. Bukan soal jika penilaiannya positif. Namun sebaliknya jika penilaiannya bernada minor.


Pernah mangalami hal seperti ilustrasi di atas?

Pernah mendengar kisah katak tuli? Dalam kisah itu, satu-satunya katak yang berhasil mencapai puncak menara adalah seekor katak tuli, katak yang tidak bisa mendengar kata-kata pesimistis yang terlontar dari mulut katak lainnya.

Saya tidak ingin tuli seperti katak itu. Saya hanya ingin menutup mata. Menutup mata tanpa harus buta. Kita akan merasa lebih damai ketika menutup mata. Buat apa memperdulikan pendapat orang yang hanya akan mengikis impian kita. Selama apa yang saya lakukan tidak melanggar aturan dan tidak merugikan, saya tidak mau disalahkan ketika saya memilih untuk menutup mata. As long as I'm comfortable with what I do, I don't care what people said.

Manusia memiliki kebutuhan untuk menutup mata, butuh untuk tidur. Tidur adalah fase di mana manusia masuk ke dalam alam bawah sadarnya, alam di mana tidak ada lagi "kata orang". Tapi jangan lupa untuk kembali membuka mata. Selamat malam. Selamat menutup mata.

____________________
Sumber gambar: Facebook
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

8 komentar

  1. uhukk... pengomen 1 ye.. smoga senang :D salam kenal www.jombloangkut.blogspot.com :D

    BalasHapus
  2. hmmm bru tw maknanya. komen back y

    BalasHapus
  3. dikit tapi ngena. menutup mata untuk tujuan meraih impian.
    kadang kita masih saja mencona "menguping" apa yangmereka pikirkan ketimbang sibuk menata impian dan kesibukan kita. makanya, susah banget menutup mata dan menjadi "tuli" sesaat.
    ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kadang lebih tertarik mengurus hidup orang lain daripada mengurus diri sendiri. :D

      Hapus
  4. sesekali kita perlu mendengar omongan org, tp kl terlalu di dengar kadang suka pusig juga.. apalagi kl yg usil kayak gitu ya.. kadang emang perlu menutup mata & telinga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kadang perlu menutup mata dan telinga untuk bisa mendengar suara hati kita sendiri. :)

      Hapus
  5. dengarkan aja kata hati kita,ketimbang kata orang lain jauh lebih baik & berguna :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tapi tidak boleh mengacuhkan perkataan orang lain juga. :)

      Hapus