zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Filosofi Pacar


Kamis, hari dua puluh satu bulah lima tahun dua ribu lima belas masehi, menjadi sangat bersejarah dalam hidup saya. Hari itu, Kancil melahirkan anak pertama kami, Jagoan. Alhamdulillah persalinan berjalan dengan normal dan Jagoan kami lahir sehat wal afiat. Iya, Kancil, nama yang tercetak di kaos seragam futsal biru itu adalah nama kecil isteri saya. Sengaja saya mencetak namanya di kaos biru itu karena terispirasi filosofi pacar.

Dalam adat suku Melayu, jika ada lelaki yang mengirimkan sebuah tim untuk melantunkan pantun di depan rumah perempuan, sebagai tanda menerima atau menyambut cinta sang lelaki, sang perempuan akan menato tangannya dengan pacar kuku atau pacar air atau enai. Tangan perempuan yang berpacar menandakan bahwa perempuan itu sudah ada yang punya, bukan jomblo lagi.

Itulah alasan saya mengatakan bahwa saya mencetak nama kecil isteri saya di kaos biru itu terispirasi filosofi pacar. Nama Kancil di kaos biru itu adalah ungkapan seorang mantan jomblo yang ingin mengukuhkan eksistensinya sebagai seorang lelaki beristeri, sama dengan perempuan Melayu yang menato tangannya untuk mengukuhkan eksistensinya sebagai perempuan yang sudah ada yang punya.

Belum genap sehari Jagoan lahir ke dunia yang fana ini, esok harinya, saat sedang menimang-nimang Jagoan, teman mengirim foto di grup chatting, foto Direktur PNBP yang sedang menimang-nimang piala bergilir. Dalam laga pamungkas kompetisi tahun ini, PNBP berhasil menaklukan PAPBN, yang telah mengukir gelar “APBN Hero” dalam kaos futsalnya. PNBP berhasil merebut gelar APBN Hero dan menjadi juara kompetisi tahun ini.

Orang yang paling bahagia dengan kemenangan ini tentu saja adalah Pak Man beserta segenap jajarannya. Setidaknya ada sedikit harapan bahwa para pendukung fanatik PNBP tidak akan menumbangkan orde pemerintahannya, sebagaimana yang pernah menimpa Ex-Men.

Namun, Pak Man dan seluruh bala kurawa PNBP tidak boleh lupa bahwa dalam filosofi pacar, tato dengan pacar atau enai di tangan sang perempuan akan hilang dalam waktu tiga bulan. Jika sampai enainya hilang dan sang lelaki tak kunjung melamar, berarti sang perempuan berhak untuk berpindah ke lain hati.

Maka, sama dengan sang lelaki yang harus sadar bahwa sang perempuan hanya titipan dan akan diambil kembali oleh jodohnya, jika tak kunjung dilamar, Pak Man dan seluruh bala kurawa PNBP harus sadar bahwa piala ini hanya piala bergilir dan akan diambil kembali oleh juara kompetisi yang akan datang, jika PNBP tak lagi jadi juara.

Selamat ya. Keep fighting and victory!

Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar