zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Belajar Coding


Belajar Coding

Saya tidak sepakat dengan orang yang suka menjuluki orang yang suka ngeblog sebagai penulis. Saya sendiri lebih senang disebut narablog atau blogger, bukan penulis. Saya merasa tidak laik disebut penulis. Lagi pula, buat saya ngeblog tidak sekadar tentang tulisan, banyak hal-hal yang harus diurusi. Coding salah satunya. Meski itu menjadi pengecualian untuk narablog yang berkecimpung di media serupa Medium atau Kompasiana. Selain itu, sekarang juga banyak yang menawarkan jasa pembuatan blog.

Di blog ini, secara otodidak saya belajar coding, meski masih jalan di tempat di level dasarnya dasar. Apalagi saya belajarnya serabutan, tidak runtut. Saya memang tidak membangun sendiri templat blog ini. Namun, sejak masih menggunakan templat gratisan, saya selalu berupaya untuk mengustomisasinya. Waktu masih muda, kadang-kadang saya tidak tidur semalam suntuk karena belum berhasil mengulik coding blog ini.

Pertama kali terjun ke dunia kerja, saya masuk di Bapepam-LK, di unit yang bisa dibilang mandiri dalam megelola teknologi informasi. Mulai dari mengelola basis data, jaringan, hinga pengembangan aplikasi, semua dikerjakan sendiri. Saya pernah dibimbing salah satu kasubbag, yang bukan atasan langsung saya, untuk belajar HTML dan ikut mengelola konten web di intranet. Saya memulai belajar HTML dengan praktik langsung memperbarui file HTML Help (.chm) kumpulan peraturan terkait dana pensiun. 

Belum selesai saya berguru, Pak Agus Marto berkehendak lain. Ketika pindah kantor, saya sempat mencoba membuat file semacam ini untuk kantor baru. Namun, saya gagal. Waktu itu, ekosistem kerja juga sedang tidak mendukung. Hasrat untuk belajar coding kembali muncul ketika ada tawaran untuk mengikuti Digitalent Scholarship. Online Academy tapi. Tahun lalu saya pernah mengajukan untuk mendaftar Digitalent tapi ditolak karena pelaksanaannya selama dua bulan di luar kota. Online Academy ini beda, karena saya tidak perlu “meninggalkan kantor”.

Selama enam minggu ini saya mendapat kesempatan untuk belajar coding dari guru yang tepat. Saya belajar HTML, sekaligus CSS, dan JavaScript. Karena tidak “meninggalkan kantor” tantangannya saya harus mencari waktu untuk belajar. Saya kadang-kadang harus menunggu Jagoan tidur. Enaknya belajar coding dan punya blog, kalau ada hal baru bisa langsung saya aplikasikan.

Kata orang, belajar coding bisa meningkatkan kemampuan berpikir logis, detil, dan sistematis. Bahkan ada yang bilang belajar coding turut meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah. Itu kata orang. Kalau kata saya, belajar coding adalah belajar tanpa paksaan. Jadinya berasa hampir tidak ada beban. Satu-satunya beban yang ada dipikiran saya adalah malu kalau tidak menuntaskannya karena sudah dibiayai APBN.
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar