zORB44u1Y5Szogk9hvRg5anbZDydcDDjseaSpgOw

Guided Reading


Malam Minggu Rumba Pulogebang selalu ramai. Anak-anak datang untuk menghabiskan malam Minggu dengan membaca dan belajar. Sebagian besar dari mereka sudah bisa membaca dengan lancar. Sebagian kecil lainnya masih membaca dengan terbata-bata.

Malam itu, Sekar Lintang bercerita kepada teman-teman di Rumba Pulogebang tentang buku "Barbie" yang baru saja dibacanya. Bergiliran setiap anak bercerita dan berkomentar tentang buku telah mereka baca. Waktu itu, kami menyadari satu hal, ternyata anak-anak baru sebatas membaca tanpa benar-benar memahami isi buku yang mereka baca. Dikhawatirkan, ketika mereka tidak bisa memahami isi buku yang mereka baca, mereka akan kesulitan memahami buku-buku pelajaran.

Kami pun berdiskusi tentang metode-metode belajar yang dapat mengatasi persoalan ini. Dari berbagai metode yang ada, kami pun memutuskan mulai minggu depan akan menerapkan metode guided reading. Bagi saya, yang tidak mempunyai latar belakang di dunia pendidikan, metode-metode tersebut terasa sangat asing, termasuk metode guided reading. Saya pun memberi PR untuk diri saya sendiri agar mempelajari metode guided reading ini. Beruntung, di Rumba Pulogebang, saya punya rekan-rekan yang paham betul tentang metode-metode tersebut.

"The ultimate goal of guided reading is to help children learn how to use independent reading strategies successfully." (Fountas and Su Pinnell)

Guided reading disebut juga membaca terbimbing. Sederhananya, dalam metode ini guru menjadi pengamat dan fasilitator. Penekanannya bukan pada cara membaca melainkan lebih pada membaca pemahaman. Dalam guided reading semua siswa membaca dan mendiskusikan buku yang sama. Masalahnya, sangat jarang bahkan mungkin belum ada buku untuk mempraktikan metode guided reading yang menggunakan Bahasa Indonesia. Kalau yang menggunakan Bahasa Inggris di Rumba Pulgebang pun sudah ada. Tetapi akan sulit jika menggunakan buku dengan Bahasa Inggris, ketika buku dengan Bahasa Indonesia saja mereka masih kesulitan untuk memahaminya.

Ternyata, belajar membaca tidak hanya sekadar belajar merangkai kata per kata yang terdiri dari huruf-huruf. Dan ternyata, saya kembali belajar banyak anak-anak di Rumba Pulogebang. Karena belajar tidak selalu harus dari orang yang lebih berpengalaman dari kita. 
Baca Juga
Abah
Generasi Micinial

Artikel Terkait

Posting Komentar